Bopelnews– Deteksi Dini dan Pengobatan Tepat Tingkatkan Peluang Kesembuhan Kanker Otak
Hingga kini penyebab pasti seseorang terkena kanker otak belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena.
adalah pertumbuhan sel abnormal di jaringan otak yang membentuk tumor. Kanker bisa berasal dari otak itu sendiri (tumor primer) atau menyebar dari organ lain (tumor metastatik).
Hingga kini penyebab pasti seseorang terkena kanker otak belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor seperti genetik, mutasi sel, dan paparan radiasi dapat meningkatkan risikonya seperti disampaikan dokter spesialis bedah saraf Wienorman Gunawan dari Bethsaida Hospital Gading Serpong.
Mengutip WebMD, gejala paling sering dari tumor otak adalah sakit kepala. Gejala lain dapat berupa kejang, kehilangan ingatan, kelemahan fisik, kehilangan kendali otot, gejala penglihatan, masalah bahasa hingga penurunan kognitif.
Maka dari itu, kata Wienorman, penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala awal kanker otak dan segera melakukan konsultasi medis.
Ketika pasien datang ke dokter, maka hal awal yang dokter lakukan adalah menanyakan secara rinci gejala yang dirasakan serta riwayat kesehatan pasien dan keluarga.
“Jika ada kecurigaan terhadap kanker otak, dokter akan merekomendasikan beberapa tes khusus untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan penyebab gejala lainnya,” kata Wienorman.
Deteksi Dini dan Pengobatan Tepat Tingkatkan Peluang Kesembuhan
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan lalu hasilnya menunjukkan positif kanker otak maka perlu untuk segera mendapatakan penanganan yang tepat.
“Kombinasi deteksi dini dan pendekatan pengobatan yang tepat dapat meningkatkan peluang kesembuhan,” kata Wienorman.
Terkait pengobatan kanker otak tergantung pada jenis, lokasi, ukuran tumor, serta kondisi kesehatan pasien.
Pendekatan Pengobatan Kanker Otak
utama kanker otak dilakukan meliputi:
- Pembedahan: Mengangkat sebanyak mungkin tumor tanpa merusak jaringan otak sehat.
Terapi Radiasi: Menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Kemoterapi: Pemberian obat-obatan untuk membunuh sel kanker atau memperlambat pertumbuhannya.
Terapi Target: Menggunakan obat yang secara khusus menargetkan sel kanker dengan efek minimal pada sel normal.
Terapi Imun: Merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker.
Setiap pasien akan menerima perawatan yang disesuaikan dengan kondisi spesifik mereka, dengan tujuan memperlambat perkembangan kanker, meringankan gejala, dan meningkatkan kualitas hidup.
Di rektur Bethsaida Hospital Gading Serpong, Pitono, menjelaskan bahwa rumah sakit tersebut memiliki Klinik Bedah Saraf dengan fasilitas dan layanan khusus yang dirancang untuk menangani berbagai kondisi saraf, termasuk kanker otak.
Mengenal Faktor Genetik dan Lingkungan Terhadap Kanker Otak
Faktor genetik memainkan peran penting dalam risiko kanker otak. Beberapa orang memiliki mutasi genetik atau riwayat keluarga yang meningkatkan risiko tumor otak. Contohnya adalah orang dengan kondisi:
Sindrom Genetik Tertentu: Seperti neurofibromatosis tipe 1 dan 2, sindrom Li-Fraumeni, sindrom Turcot, dan sindrom Gorlin, semuanya terkait dengan peningkatan risiko tumor otak. Individu dengan kondisi ini memiliki peluang lebih tinggi terkena kanker otak dibandingkan populasi umum.
Riwayat Keluarga: Meskipun hanya sekitar 5-10%, keberadaan riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko.