Bopelnews – Burger Termahal di Dunia Seharga Rp87 Juta, Dilapisi Emas dan Kaviar
Berapa kisaran harga burger yang Anda tahu? Rp100 ribu? Rp200 Ribu?
Jangan salah, di dunia ini ternyata ada burger seharga 5 ribu euro atau sekitar Rp87 juta.
Burger ini tercatat sebagai burger termahal di dunia dalam Guinness World Records.
Makanan ini menjadi salah satu menu di restoran The Daltons yang ada di Voorthuizen, Gelderland, Belanda. Hal yang membuat makanan ini mahal adalah lapian emas dan hiasan kaviar yang terdapat dalam burger buatan Chef Robbert Jan Veen.
Burger ini diberi nama ‘The Golden Boy’. Label harga yang mahal ini juga disesuaikan dengan bahan-bahan berkualitas tinggi, selain emas dan kaviar yang digunakan Jan Veen
Menukil laman Guinness World Records, ide membuat burger berlapis emas ini muncul saat pademi Covid-19 menyerang dunia. Kala itu, restorannya terpaksa tutup bagi pengunjung yang ingin makan di tempat.
Jan Veen pun memutar otak, makanan apa yang sekiranya spesial dan bisa dinikmati pegunjungnya tanpa harus duduk di dalam restoran. Suatu malam, saat dia berada di restorannya, Jan Veen menemukan unggahan di Facebook tentang burger mahal.
Burger itu mahal karena ukurannya yang terlalu besar. Jan Veen juga ingin menciptakan burger mahal dengan ukuran standar, tapi tetap sangat spesial. Dia pun menantang dirinya untuk menciptakan burger spesial tersebut.
Jan Veen membuat resepnya dari awal. Dia tertarik mengembangkan burger yang tidak cuma mahal, tapi juga kaya akan rasa dan lezat.
Roti untuk burger yang dia ciptakan terbuat dari sampanye Dom Perignon dan dipanggang sebentar agar tetap lembut di bagian dalamnya. Dia kemudian melapisi roti tersebut dengan daun emas
Burger Termahal di Dunia Seharga Rp87 Juta, Dilapisi Emas dan Kaviar
Burgernya terbuat dari daging sapi wagyu yang juicy dan dihias dengan kepiting raja serta kaviar. Ditambah juga cincin bawang yang dilmuri sampanye.
Burger seharga hampir Rp100 juta ini memiliki rasa manis, asam, asin, pahit, serta umami. Artinya, burger ini memiliki semua rasa, gurih sekaligus nikmat di setiap gigitannya.
“Sangat mudah untuk hanya mengambil beberapa bahan yang sangat mahal dan menaruhnya di atas burger. Tapi, bagi saya yang terpenting adalah burgernya tetap terasa enak,” kata Jan Veen.
Jan Veen mengaku ingin melihat sejauh mana dia mampu mengembangkan burgernya dengan bahan-bahan tersebut. Tapi, dia juga ingin burgernya tetap terasa enak. Pelanggan bisa puas bukan cuma karena tampilan, tapi juga lidah
Tantangan besar kedua adalah mencari bahan-bahannya. Misalnya, beberapa bahan yang ada di burger biasanya tidak tersedia di Belanda. Tapi saya mendapat bantuan besar dari pemasok saya,” kata dia.
Jan Veen mengatakan, teman-teman, keluarga, dan stafnya mendukung untuk melakukan upaya besar terkait burgernya. Sementara saat burger itu diluncurkan untuk pertama kali, reaksi pengunjung pun benar-benar bagus.
Jan Veen menggunakan burgernya ini bukan hanya untuk mewujudkan impiannya menjadi pemegang rekor dan tercatat di Guinnes World Records, tapi juga untuk meningkatkan kesadaran akan kemiskinan di Belanda.
Hasil penjualan burger pertamanya disumbangkan ke bank makanan lokal. Dana tersebut digunakan untuk membuat seribu paket sembako untuk keluarga yang membutuhkan