Bopelnews – Mobil Bekas Makin Diminati, Gaikindo Desak Pemerintah Segera Bertindak
Harga mobil baru yang melambung tinggi membuat masyarakat beralih ke mobil bekas. Fenomena ini diungkapkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), yang melihat peningkatan signifikan dalam penjualan mobil bekas.
Transparansi informasi dan harga yang lebih kompetitif membuat mobil bekas semakin diminati.Banyak pemilik mobil bekas yang jujur dan memberikan jaminan atas kondisi kendaraan mereka.
Faktor utama di balik tren ini adalah menurunnya daya beli masyarakat. Kesenjangan yang lebar antara pendapatan dan harga mobil baru memaksa banyak orang untuk memilih opsi mobil bekas.
Gaikindo pun mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret, salah satunya adalah memberikan kembali insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).
Gaikindo juga meminta penyesuaian tarif pajak untuk mendorong volume penjualan mobil.
Penjualan Mobil pada 2025 Diprediksi Tak Sampai 1 Juta Unit Lagi
Menilik kondisi terkini, Gaikindo memprediksi penjualan mobil di tahun 2024 tidak akan melebihi 850 ribu unit. Proyeksi penjualan tahun 2025 diperkirakan lebih rendah lagi, dengan rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Penjualan tahun 2025 diproyeksikan tidak lebih dari satu juta unit.
Ia mengingatkan bahwa berdasarkan data, kenaikan pajak selalu berdampak pada penurunan penjualan, yang pada akhirnya merugikan industri otomotif, mulai dari produksi hingga tenaga kerja.
Minat beli mobil bekas meningkat tajam, Gaikindo ungkap alasannya dan desak pemerintah mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini.
Faktor utama di balik tren ini adalah menurunnya daya beli masyarakat. Kesenjangan yang lebar antara pendapatan dan harga mobil baru memaksa banyak orang untuk memilih opsi mobil bekas.
Mobil Bekas Makin Diminati, Gaikindo Desak Pemerintah Segera Bertindak