ligaindonesia.com – Eks Gelandang Persik yang Pernah Melawan STY
Baru-baru ini pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, kedapatan memuji kualitas Marselino Ferdinan.
Shin Tae-yong jujur mengakui bila kualitas dan gaya bermain Marselino Ferdinan mirip dirinya ketika masih aktif bermain puluhan tahun silam. Baik saat membela klub, seperti Seongnam Ilhwa Chunwa maupun, maupun di Timnas Korea Selatan.
Banyak persamaan antara Shin Tae-yong, sang mentor dan anak didiknya di Timnas Indonesia itu. Misalnya, posisi bermain sama sebagai gelandang serang, juga nomor punggung tujuh yang dikenakan keduanya.
“Marselino mirip dengan gaya yang saya mainkan ketika saya masih menjadi pemain,” ujar Shin Tae-yong dalam channel YouTube Iksam Hyung.
Shin Tae-yong berperan penting dalam perkembangan Marselino. Dia yang memberikan debut kepada sang pemain di Timnas Indonesia ketika masih berusia 17 tahun pada Januari 2022.
Sejak saat itu, Marselino menjadi pemain tetap di Timnas Indonesia di tengah “persaingan” dengan pemain keturunan, dengan perolehan 29 penampilan plus lima gol dan satu assist.
Marselino Ferdinan, yang akrab dipanggil Marceng itu, jadi pahlawan kemenangan Tim Garuda saat menaklukkan Arab Saudi 2-0 pada matchday keenam Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 di SUGBK, Jakarta (19/11/2024).
Pertemuan Persik Vs Seongnam Ilhwa Chunma
Pernyataan Shin Tae-yong itu menarik perhatian publik. Satu di antara yang membenarkan ucapan Shin Tae-yong adalah Suswanto.
Suswanto adalah mantan gelandang serang Persik Kediri era 2000an awal. Saat masih sebagai pemain aktif, Suswanto pernah berhadapan langsung di lapangan dengan Shin Tae-yong.
Momen itu terjadi ketika Suswanto, yang memperkuat Persik, bertemu klub Korea Selatan yang dibela Shin Tae-yong, Seongnam Ilhwa Chunma.
Kedua tim jumpa di penyisihan Grup G Liga Champions Asia 2004. Pertemuan pertama terjadi pada 11 Febuari 2004, ketika itu Persik menjadi tuan rumah dan takluk 1-2. Lalu, di leg kedua, 11 Mei 2004, Macan Putih digulung 0-15.
Testimoni Eks Gelandang Persik
Itulah mengapa, Suswanto dia bisa membandingkan kualitas Shin Tae-yong dan Marselino Ferdinan.
“Jika yang bicara Shin Tae-yong sendiri, berarti betul kualitas Marselino Ferdinan setara dengan yang bersangkutan. Saya juga mengakui persamaan mereka karena saya pernah melawan Shin Tae-yong di Liga Champions Asia, 20 tahun lalu,” ungkap Suswanto.
Penilaian Suswanto terhadap Shin Tae-yong dan Marselino Ferdinan menyangkut skill, kelincahan fisik, improvisasi, hingga mental bertanding.
“Keduanya punya banyak persamaan. Kemampuan Shin Tae-yong sangat lengkap. Jika generasi sekarang tak pernah lihat Shin Tae-yong bermain, bisa dilihat dari cara main Marselino Ferdinan,” ujarnya.
Kualitas Shin Tae-yong Sebagai Pemain
Suswanto mengakui sangat sulit menandingi pergerakan dan skill Shin Tae-yong.
“Mobilitas Shin Tae-yong tak hanya liat dan ulet. Bola di kakinya juga sulit direbut bila dia tak dijatuhkan. Saya dulu juga susah mengantisipasi umpannya. Bola-bolanya sulit ditebak. Saya kira dia mau umpan ke pemain lain, ternyata dia giring sendiri dengan kecepatan hingga sulit mengejarnya,” kenang Suswanto,
Padahal, pada 2004, usia Shin Tae-yong sudah masuk 34 tahun. Sedangkan Suswanto masih menginjak 22 tahun. Sebuah perbedaan umur yang terpaut jauh.
“Di usia 34 tahun, Shin Tae-yong masih punya fisik prima dan visi bermain bagus. Bagaimana jika dia masih di usia produktif seperti Marselino Ferdinan sekarang. Shin Tae-yong tak hanya bertalenta, tapi juga punya pengalaman mumpuni. Spiritnya juga luar biasa. Saya akui memang beda jauh kualitas pemain Timnas Korsel dengan Timnas Indonesia,” tutur Suswanto yang pernah jadi pemain Timnas Indonesia U-19 ini.