Bopelnews – Bappenas Sebut Masih Banyak Sekolah Rusak yang Butuh Revitalisasi
Revitalisasi bangunan sekolah yang rusak diyakini bisa membantu meningkatkan kualitas belajar yang berdampak pada kenaikan skor Programme for International Student Assessment (PISA) siswa Indonesia. Hal itu yang dikatakan Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas) Amich Alhumami. Meski demikian, kata Amich, saat ini jumlah sekolah yang rusak masih lebih banyak dibanding kemampuan sekolah untuk memperbaiki secara mandiri
Membangun sekolah, memperbaiki sekolah yang rusak (bisa memperbaiki skor PISA). Memang jumlah sekolah yang rusak jauh lebih banyak dari kemampuan untuk memperbaikinya,” kata Amich di Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2024). Kendati demikian, Amich menilai program revitalisasi sekolah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto sudah tepat
Bappenas Sebut Masih Banyak Sekolah Rusak yang Butuh Revitalisasi
“Di tahun 2045 skor PISA Indonesia ditargetkan menyamai skor negara OECD pada saat ini,” ujarnya. Amich mengatakan, pemerintah optimistis untuk bisa mencapai hal itu karena sudah menyiapkan beberapa strategi seperti mempersiapkan anggaran pendidikan. Memperbaiki sekolah yang rusak, menambah buku-buku, memperbaiki kualitas gizi anak dan ibu hamil, hingga memperbaiki kualitas guru di Indonesia
Hanya dengan itu kita bisa secara perlahan-lahan. Meningkatkan kualitas pendidikan,” ujarnya. Adapun pada tahun 2022, skor PISA Indonesia naik 5 sampai 6 posisi dibanding tahun 2018. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) 2019-2024, Nadiem Anwar Makarim mengatakan, peringkat PISA menunjukkan ketangguhan sistem pendidikan Indonesia dalam mengatasi hilangnya pembelajaran (learning loss) akibat pandemi. “Untuk literasi membaca, peringkat Indonesia di PISA 2022 naik 5 posisi dibanding sebelumnya. Untuk literasi matematika, peringkat Indonesia di PISA 2022 juga naik 5 posisi, sedangkan untuk literasi sains naik 6 posisi,” kata Nadiem, dilansir dari situs resmi GTK Kemendikbud. Secara global, skor PISA 2022 yang diikuti 81 negara menurun. Skor PISA Indonesia 2022 pun menurun meskipun secara peringkat mengalami kenaikan. Penurunan skor PISA Indonesia diduga lantaran ketertinggalan pembelajaran atau learning loss akibat pandemi Covid-19 yang dinilai jauh lebih rendah dari rata-rata global