Bopelnews – Osaka Jepang Sulap Kawasan Prostitusi Terselubung
Selalu ada cara mengatasi tindakan melawan hukum, termasuk prostitusi. Salah satunya dengan mengecat jalanan dengan cat kuning cerah dan menempelkan gambar imut di beberapa titik sepanjang Jalan Taiyujicho, Osaka.
Jalan tersebut di kenal dengan pusat rahasia bagi tachinbo. Mengutip laman SoraNews24, Jumat (13/12/2024), tachinbo berasal dari tachi yang artinya ‘berdiri’. Maknanya tidak hanya berdiri, tetapi bertujuan untuk menjual diri alias prostitusi.
Pekerja seks komersial (PSK) yang beroperasi dengan gaya tachinbo akan menemukan jalan untuk berkeliaran. Mereka seringkali mengutak-atik ponselnya seolah-olah sedang menghabiskan waktu sambil menunggu seseorang. Secara teknis, mereka memang menunggu di dekati calon pelanggan untuk bernegosiasi harga sebelum melayani hubungan seksual.
Berdampak pada Tachinbo?
Kebijakan tersebut mengundang pro kontra di masyarakat. Ada yang menganggap pengecatan itu seolah semakin memperjelas bahwa kawasan tersebut adalah ‘zona prostitusi terselubung’. Namun, ada pula yang mengapresiasi upaya tersebut.
Siapa pun akhirnya bisa nongkrong di sana untuk jangka waktu lama, baik PSK, calon pelanggan, hingga masyarakat biasa yang ingin foto-foto. Bahkan, karya seni hewan laut di anggap memberikan efek psikologis yang halus, menggambar mereka berenang maju untuk menanamkan gagasan ‘terus bergerak’ dalam pikiran orang-orang.
Siapkan Ruang Khusus Merokok
Melansir Mothership, Selasa, 19 November 2024, larangan ini merupakan langkah besar menuju lingkungan kota yang lebih sehat dan bersih, sekaligus mendukung tema besar Expo Dunia 2025 yang akan di gelar di Osaka. Untuk mendukung kebijakan tersebut, pemerintah kota Osaka berencana menyediakan setidaknya 140 ruang merokok publik sebelum larangan di berlakukan.
Sebanyak 120 di antaranya merupakan fasilitas baru, sementara 20 lainnya akan di renovasi dari ruang merokok yang sudah ada. Selain itu, pemerintah akan memberikan subsidi untuk mendorong perusahaan swasta membangun ruang merokok.