Bopelnews – Inovasi Berbasis Teknologi, Seberapa Penting
Hari ini, Kecanggihan teknologi seolah menjadi “Tuhan” baru dalam kehidupan manusia. Semua orang membicarakannya di mana pun sebagai tolak ukur standar hidup dan kemajuan sebuah bangsa.
Salah satu yang mengalami perkembangan itu yakni teknologi informatika. Dalam perkembangannya, pencapaian yang dilakukan manusia berhasil menghilangkan batas-batas yang mengikat seperti batas wilayah dan negara. Teknologi kemudian, dalam perkembangannya menjadi yang paling tereksploitasi.
Dalam mode sarana transportasi misalnya, hari ini kita dapat mengakses layanan ojek online. Kemudian, di bidang jual beli, ratusan toko online dapat kita kunjungi hanya lewat genggaman handphone. Lalu, dalam bidang pendidikan misalnya, sudah banyak tersedia sejumlah jasa
Seberapa penting?
Inovasi teknologi yang sekarang ini terus dicanangkan, sebetulnya merubah banyak perilaku manusia. Mulai dari cara mengambil keputusan, bergaul, belajar, dan bersikap. Sebagai contoh misalnya, perilaku lama ketika seseorang berbelanja maka ia akan pergi ke pasar, toko, atau supermarket. Namun, banyak kemudian yang tak lagi melakukan itu. Shopee, Lazada, Bli bli, telah menyediakan semua kebutuhan manusia dari genggaman tangan.
Pertanyaannya, berapa banyak pedagang yang kemudian gulung tikar dari perilaku baru yang menguntungkan segelintir korporasi itu?
Sekali lagi, yang tak banyak dipahami seseorang adalah definisi kemajuan. Dalam perkembangan hari, kemajuan yang dianggap sebagain besar orang hanyalah nama lain dari kemudahan. Belanja tak perlu keluar dan lain sebagainya. Kesadaran di luar itu, nyaris tidak ada dan tak tersentuh.
Mengalahkan teknologi
Penulis sekali lagi tak anti teknologi dan perkembangan. Namun, ada beberapa hal yang kemudian harus kita pikirkan ulang. Hari ini, ada ungkapan yang mengatakan “bukan manusia yang memanfaatkan teknologi, namun teknologi yang memanfaatkan manusia.”
Hal itu menjadi jelas, ketika layanan seperti Google, Amazon, Yahoo, Bing memanfaatkan kata kunci pencarian manusia untuk kepentingan bisnis perusahaan. Bukan manusia yang membaca Google, tapi Google dan sejenisnya yang membaca kita. Sehingga kemudian, tanpa kita memberi tahu kesukaan dan apa yang kita cari, layanan tersebut akan dengan sendirinya memberikan notifikasi otomatis.
Apa yang seharusnya dilakukan? Sebelum masuk ke pertanyaan tersebut, terlebih dahulu harus ditanyakan, “Apa yang selama ini kita dapat internet dan sejumlah saluran komunikasi lainnya?”
Apakah kemudian, pemanfaatan yang kita lakukan sudah mengarahkan ke perkembangan intelektualitas dan skill yang kita miliki, atau tidak ada perubahan? Jika jawabannya, iya, maka sebetulnya kita melakukan pertukaran yang sepadan dengan teknologi informasi komunikasi. Namun, jika tidak, kita hanya termasuk orang yang kalah dengan teknologi