ligaindonesia.com – Kalah dan Kena Kartu Merah, Pelatih Borneo Keluhkan Pemain Persebaya Sering Jatuh
Borneo FC dipaksa menelan kekalahan saat melawat ke markas Persebaya Surabaya. Tim berjulukan Pesut Etam takluk 1-2 dalam laga pekan ke-16 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (20/12/2024) malam.
Persebaya Surabaya mencetak dua gol dulu yang diborong oleh Francisco Rivera yang melepas sepakan
spektakuler (17′ dan 29′). Borneo kemudian membalas lewat sundulan Ronaldo Rodrigues (32′) usai memanfaatkan sepak pojok.
Hasil ini membuat Persebaya tetap di puncak klasemen dengan koleksi 37 poin dalam 16 laga. Sedangkan
Borneo masih di posisi ketiga dengan 28 poin dalam jumlah pertandingan yang sama.
Kami memulai pertandingan dengan baik. Kami juga mengendalikan pertandingan. Sayangnya, kami
membuat kesalahan dan Persebaya mencetak dua gol. Beruntung kami juga sempat membalas gol,” kata Pieter Huistra, pelatih Borneo FC.
Nasib Sial
Setelah memperkecil ketinggalan, Pesut Etam mengalami nasib sial. Kiper Nadeo Argawinata
melakukan tekel keras terhadap Bruno Moreira di luar kotak penalti pada injury time babak pertama. Wasit
Tommi Manggopa pun langsung mengganjarnya dengan kartu merah.
Situasi itu menyulitkan Borneo untuk menyamakan kedudukan karena harus bermain dengan 10 personel
saja. Menariknya, Borneo justru tampil jauh lebih menyerang di babak kedua dan berulang kali mengancam gawanh Persebaya.
Unggul jumlah pemain tak membuat tuan rumah leluasa menyerang dan menambah pundi gol. Sayangnya, tak
ada lagi gol yang tercipta dan skor pun tetap 2-1 untuk Persebaya sampai wasit meniup peluit panjang.
Sayang sekali kami juga terkena kartu merah. Ini adalah kasus yang menarik dati keputusan pelatih. Kami juga
kesulitan untuk mencetak gol dan memaksa kami menyatu lagi. Tapi, dengan 10 pemain kami masih bisa mengontrol permainan,” imbuh Pieter Huistra
Salahkan Persebaya
Pelatih asal Belanda itu mengkritik cara bermain Persebaya dalam kondisi unggul. Dia menilai penggawa
Bajul Ijo terlalu sering terjatuh di atas lapangan untuk mengulur waktu dan hal itu dibiarkan oleh wasit.
Sedangkan Borneo tentu saja ingin membalas gol dalam kondisi tertinggal. Pieter Huistra mengaki
mengamati gaya bermain Persebaya yang kerap berguling-guling di atas lapangan setelah berhasil mencetak gol dan unggul.
Hari ini bukan hari milik kami. Kami butuh sedikit keberuntangan. Tapi, saya mau bilang soal permainan
Persebaya. Setelah mencetak gol, pemain Persebaya banyak jatuh di lapangan,” ucap Huistra.
Ini situasi yang tidak bagus. Wasit juga membiarkan mereka mengulir waktu, apalagi di babak kedua, dan
injury time cuma lika menit. Kalai mau sepak bola bagus, hal seperti ini harus dihentikan. Ini demi sepak bola Indonesia supaya lebih maju,” tuturnya
Kalah dan Kena Kartu Merah
Pelatih Borneo Keluhkan Pemain