Bopelnews – Di penghujung tahun 2024, Bali menerima dua travel warning sekaligus dari pemerintah Australia. Travel warning ini disampaikan karena meningkatnya kasus demam berdarah di Bali. Pemerintah Australia mengimbau warga negaranya untuk berhati-hati saat berwisata ke Bali dan memastikan mereka memperbarui vaksinasi sebelum bepergian. Karena situasi ini, banyak wisatawan yang ragu untuk melanjutkan perjalanan mereka ke pulau ini.
Meskipun demikian, Kantor Pariwisata Bali menyampaikan bahwa Bali tetap menjadi destinasi yang aman bagi wisatawan. Menurut Tjok Bagus Pemayun, Kepala Kantor Pariwisata Bali, puncak kasus DBD sudah berlalu pada bulan April dan kasus saat ini sudah jauh lebih rendah. “Bali aman. Puncaknya terjadi antara bulan April dan Mei, dan sekarang tidak sering terjadi lagi,” ujar Pemayun. Kantor Pariwisata juga telah berkoordinasi dengan pemerintah Australia untuk menjelaskan bahwa Indonesia sedang bertransisi dari musim kemarau ke musim hujan.
Pemayun juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik dengan mitra internasional untuk memberikan informasi terbaru mengenai kondisi cuaca dan kesehatan di Bali. “Kami selalu berkomunikasi dengan mitra internasional kami untuk memberi tahu mereka tentang situasi di Bali,” tambah Pemayun.
Penggemar Bali dari Australia terus menjadi pengunjung utama pulau tropis ini. Pada bulan Oktober 2024, lebih dari 141.000 wisatawan Australia berkunjung ke Bali. Meskipun kasus DBD meningkat, Pemayun percaya bahwa penggemar Australia sudah familiar dengan kondisi di Bali dan akan memahami fluktuasi musiman tersebut.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai travel warning ke Bali dan saran kesehatan, kunjungi:
Situs Resmi Kantor Pariwisata Bali
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Pemerintah Australia – Travel Advice