ligasatuindonesia – Mata Hansamu Yama berkaca-kaca setelah berjuang selama 8 bulan melawan cedera.
Saya diminta pensiun dan Anda meminta saya bermain lagi kata Yasser Lobis fisioterapis Parsija Jakarta. Lalu keduanya berpelukan erat.
Hansamo telah menderita cedera serius selama delapan bulan. Saat Persija Jakarta mengalahkan Borneo 3-1 pada 6 Februari 2024 ia menangis kesakitan di pertengahan babak pertama.
Hansamo didiagnosis mengalami cedera lutut dan memerlukan pembedahan. Pemain berusia 29 tahun itu terpaksa melewatkan beberapa pertandingan bersama Parsija Jakarta termasuk Liga Super Indonesia 2024/25.
Tanda punggung
Tanda-tanda kembalinya Hansamo mulai terlihat pada bulan lalu. Untuk pertama kalinya pada musim ini Hansamo bergabung dengan Ksatria Jakarta.
Ia berada di bangku cadangan saat Makan Kemayoran mengalahkan mantan klubnya Berisha Surabaya 2-1 pada 22 November.
Hansamo kembali masuk skuad Persija pada dua laga berikutnya saat menang 2-0 atas Persik Kediri pada 1 Desember 2024 dan 1-0 atas Simon Bedding lima hari berselang.
Hansamo kehabisan kesabaran ketika pelatih Paris Saint-Germain Carlos Pena memberinya kesempatan bermain sebagai starter untuk pertama kalinya musim ini. Ia menggantikan Rio Fahmi pada menit ke-82 saat tim bermain imbang 1-1 dengan Borneo FC Samarinda pada 10 Desember 2024.
Hansamu tampil full time
Usai leg kedua saat Persija mengalahkan Bali United 3-1 pada 15 Desember 2024 Carlos Pena mulai percaya diri di Hansamo saat melawan BSS Solomon.
Tampil di hadapan ribuan suporter Persia Hansamo mengantarkan Makan Kemayoran menang 3-1 atas PSS Soliman Sabtu (21/12/2024).
Hansamo bermain di sisi kiri yang merupakan posisi biasa sejak Barcelona merekrutnya pada musim 2022/23. Mantan kapten timnas Indonesia ini bermain di lini depan bersama Rizki Ridhu dan Hanif Sajbandi.
Kembalinya Hansamo menjadi starter reguler Persija tak lepas dari absennya Andrej Kudela. Akibat mendapat kartu merah saat melawan Kalimantan bek asal Ceko itu melewatkan tiga pertandingan bersama Makan Kemayoran.
Ditulis oleh Carlos Pena
Carlos Pena menambahkan: “Saya turut berbahagia untuknya bukan sebagai pesepakbola namun secara pribadi. Anda tahu bagian terburuk bagi seorang pesepakbola adalah cederanya. Ia mengalami cedera yang sangat parah.”
Carlos Pena menjelaskan: Saya bersamanya selama enam bulan dan saya melihat bagaimana dia mempersiapkan diri dan mendapatkan menit bermain bersama tim kedua jadi saya sangat bahagia untuknya.