Bopelnews – Mencicip Kuliner Thiwul Pak Tela di Udara Sejuk Candi Gedongsongo
Kawasan Candi Gedongsongo di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, dikenal dengan udaranya yang sejuk, sering kali disambut kabut dan gerimis saat pengunjung datang. Untuk menghangatkan badan, wisatawan dapat mencoba menikmati thiwul khas Pak Tela, satu-satunya penjual thiwul di area tersebut. Thiwul buatan Budi Nugroho, akrab disapa Pak Tela (dibaca thelo), menawarkan pengalaman unik dengan menyajikan thiwul yang baru dimasak di tengah panorama candi
Lokasi penjualannya terletak di ujung parkiran, tepat di sebelah kanan setelah loket pembelian tiket. Pak Thelo telah berjualan thiwul sejak awal tahun 2000
Selain thiwul yang otentik dengan rasa gula jawa, ada rasa-rasa atau topping lain untuk menyesuaikan perkembangan zaman. Thiwul dengan rasa kekinian juga banyak penggemarnya,” ujarnya ditemui Jumat
Mencicip Kuliner Thiwul Pak Tela di Udara Sejuk Candi Gedongsongo
Menurut Pak Thelo, kunci pembuatan thiwul terletak pada bahan baku berkualitas. “Singkong kita datangkan dari Wonogiri, sementara gula merah berasal dari Banyubiru dan Sumowono, Kabupaten Semarang,” ungkapnya. Proses pembuatan thiwul memerlukan waktu yang cukup lama, terutama saat menjemur singkong yang harus benar-benar kering
Proses ini membutuhkan waktu antara 3 sampai 5 hari,” kata Pak Thelo. Setelah singkong dicuci bersih, dikupas, dan dipotong dadu, singkong dijemur hingga kering. Kemudian, singkong yang kering digiling atau ditumbuk menjadi tepung
Dari bentuk tepung tersebut diadoni dan dikukus selama kurang lebih 10 menit,” jelasnya. Kukusan yang matang kemudian diberi aneka rasa sesuai selera, dengan topping yang tersedia seperti gula jawa, keju, coklat, atau nangka. “Thiwul ini adalah makanan tradisional yang dikombinasikan dengan rasa modern, sehingga tetap eksis,” tambah Pak Thelo