Bopelnews – Teknologi AI Mampu Buat Desain Rancangan Robot dalam 26 Detik
Dengan pengembangan desain robot awal yang dapat diselesaikan dalam hitungan detik, kemajuan robotika berbasis kecerdasan buatan (AI) menjadi semakin mencengangkan.
Meskipun para peneliti telah lama berupaya memasukkan AI ke dalam desain robot, proses tersebut biasanya memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk menyelesaikannya.
Dalam sebuah pencapaian mengejutkan yang akan segera dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, Universitas Northwestern menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat desain robot hanya dalam waktu 26 detik.
Pencapaian ini berasal dari kemajuan AI mutakhir, yang memungkinkan terciptanya robot dari awal.
AI ini menggunakan algoritme yang berbeda dari kebanyakan AI lainnya, dan membutuhkan banyak daya pemrosesan.
Menurut Universitas Northwestern, AI yang mereka ciptakan tidak dibatasi oleh batas-batas kecerdikan manusia. Untuk mengembangkan robot, para peneliti hanya perlu menyediakan model yang mereka inginkan dan menekan sebuah tombol.
Ia mengatakan bahwa “teknologi AI ini tidak bergantung pada desain manusia dan memiliki kemampuan untuk mengatasi batasan yang ada dalam evolusi robot.”
Algoritme AI mereka akan menghasilkan desain robot yang sulit dijelaskan dalam bentuk cetak biru.
Setelah pembuatan cetakan kecil ini, AI akan memeriksa ulang desain, menemukan kesalahan, dan menyorot struktur apa pun yang memerlukan perbaikan.
CEO AI
Dictador, sebuah perusahaan minuman asal Polandia, tengah bereksperimen dengan mengangkat Mika, sebuah robot kecerdasan buatan (AI), sebagai CEO-nya.
Mika adalah nama robot tersebut, yang dapat bekerja sepanjang waktu.
“Saya tidak punya waktu luang.
Mika menekankan bahwa semua keputusannya didukung oleh analisis data menyeluruh dan sejalan dengan tujuan strategis perusahaan.
Meskipun perusahaan telah memberikan banyak tanggung jawab kepada robot, Dictador memastikan bahwa Mika tidak terlibat dalam PHK staf apa pun. Marek Szoldrowski, presiden Dictador Eropa, menyatakan bahwa “para eksekutif manusia akan terus membuat keputusan penting dalam organisasi.”
Menurut situs web perusahaan, Mika juga bertanggung jawab atas proyek organisasi otonom terdesentralisasi Arthouse Spirits, berpartisipasi dalam koleksi NFT, dan berinteraksi dengan komunitas DAO. Mika dipandang sebagai bentuk Sophia yang disempurnakan, saudara perempuannya, yang juga merupakan prototipe robot AI.
Hanson Robotics, perusahaan yang menciptakan robot AI Sophia, yang telah menarik perhatian internasional melalui sejumlah penampilan di media, adalah pencipta Mika. Penunjukan robot sebagai CEO bukanlah hal baru bagi Dictador.
Tahun sebelumnya, Tang Yu, robot humanoid virtual dengan kemampuan kecerdasan buatan, dipilih menjadi CEO Fujian NetDragon Websoft, anak perusahaan perusahaan game Tiongkok.
Baca juga : 3 Bisnis di Indonesia yang Paling Sering Pakai AI Menurut Google
Teknologi AI Mampu Buat Desain Rancangan Robot dalam 26 Detik