Bopelnews – Apa yang Dimaksud Delirium?
Delirium menyebabkan penderitanya memiliki pikiran yang kacau dan kurang kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Dikutip dari Johns Hopkins Medicine, delirium adalah sindrom, bukan suatu penyakit. Delirium adalah kondisi kesadaran yang berubah, ditandai dengan episode kebingungan, yang dapat berkembang selama berjam-jam atau berhari-hari.
Kondisi ini memengaruhi orang-orang dari segala usia, tetapi utamanya orang dewasa yang lebih tua dan sakit parah. Hingga sepertiga dari semua pasien yang dirawat di rumah sakit dan 80 persen pasien di unit perawatan intensif (ICU) mengalami delirium
Apa yang Dimaksud Delirium?
Banyak kondisi kesehatan yang berbeda yang terkait dengannya, termasuk infeksi, reaksi terhadap obat penenang, kekurangan oksigen, dan kegagalan organ. Mengalami delirium dikaitkan dengan hasil yang lebih buruk pada orang tua di rumah sakit, serta dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terhadap penurunan kesehatan dan kematian
Apa yang dirasakan orang dengan delirium?
Penderita delirium mungkin “tidak sadar”, lesu, atau tidak tertarik dengan lingkungan sekitar. Mereka mungkin bingung, cemas, atau melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada. Kemampuan berpikir dan mengingat terganggu, dan kecemasan, euforia, atau ketakutan dapat terjadi. Namun, banyak hal yang bisa terkait dengan gejala delirium. Dikutip dari Cleveland Clinic, delirium menunjukkan gangguan yang meluas pada aktivitas otak. Itu berarti ada banyak kemungkinan yang menjadi gejala delirium. Gejalanya juga bisa berbeda antarpasien. Selain itu, gejala delirium juga bisa berfluktuasi. Delirium sering kali membaik di siang hari dan memburuk saat malam
Delirium menyebabkan penderitanya memiliki pikiran yang kacau dan kurang kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Dikutip dari Johns Hopkins Medicine, delirium adalah sindrom, bukan suatu penyakit. Delirium adalah kondisi kesadaran yang berubah, ditandai dengan episode kebingungan, yang dapat berkembang selama berjam-jam atau berhari-hari.