Bopelnews – Kemendikbud Luncurkan Gerakan ‘Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat’ untuk Meningkatkan Literasi Anak
Pada tanggal 27 Desember 2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) meluncurkan Gerakan “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan keterampilan sosial anak-anak di seluruh Indonesia. Gerakan ini wajib diterapkan di semua PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) hingga SMA (Sekolah Menengah Atas).
Tujuh Kebiasaan Utama
Gerakan ini mengedepankan tujuh kebiasaan utama yang meliputi:
Membaca Buku Setiap Hari: Anak-anak diajak untuk membaca buku minimal 15 menit setiap hari untuk meningkatkan kemampuan membaca dan memahami.
Menulis Jurnal Harian: Melatih anak-anak menulis jurnal harian untuk meningkatkan keterampilan menulis dan refleksi diri.
Berinteraksi Positif dengan Teman: Mendorong anak-anak untuk berinteraksi positif dengan teman sebaya guna meningkatkan keterampilan sosial.
Melakukan Kegiatan Kreatif: Anak-anak diajak untuk melakukan kegiatan kreatif seperti melukis, menggambar, atau membuat kerajinan tangan.
Menggunakan Teknologi Secara Bijak: Mengedukasi anak-anak tentang penggunaan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.
Berolahraga Rutin: Mendorong anak-anak untuk berolahraga secara rutin guna menjaga kesehatan fisik dan mental.
Menghargai Keragaman: Mengajarkan anak-anak untuk menghargai keragaman budaya dan agama di Indonesia.
Target dan Harapan
Gerakan ini diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang lebih cerdas, kreatif, dan berdaya saing di era digital. Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, menyatakan bahwa program ini akan diimplementasikan melalui kurikulum sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler. “Kami berharap dengan gerakan ini, anak-anak Indonesia dapat tumbuh menjadi individu yang lebih baik dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ujar Nadiem dalam konferensi pers.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Gerakan “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk para guru, orang tua, dan komunitas pendidikan. Banyak sekolah di berbagai daerah telah memulai implementasi gerakan ini dan melaporkan hasil yang positif. “Kami melihat peningkatan minat baca dan kreativitas anak-anak sejak program ini dimulai,” kata seorang guru di Jakarta.
Tantangan dan Solusi
Salah satu tantangan utama dalam implementasi gerakan ini adalah keterbatasan akses terhadap buku dan fasilitas pendidikan di daerah terpencil. Untuk mengatasi hal ini, Kemendikbud bekerja sama dengan berbagai lembaga non-profit dan perusahaan teknologi untuk menyediakan bahan bacaan digital dan program pendidikan jarak jauh.
Outbound Links:
Kemendikbud
Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Internal Links:
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah
Kemendikbud Luncurkan Gerakan