Bopelnews – BPOM dan Kemhan Perkuat Kemandirian Obat untuk Ketahanan Nasional
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) menggelar pertemuan pada Kamis (2/1/2025) guna membahas penguatan kerja sama terkait pengawasan obat dan makanan di Indonesia. Pertemuan ini juga membahas dukungan BPOM terhadap upaya kemandirian obat sebagai bagian dari strategi pertahanan nasional. Kepala BPOM Taruna Ikrar mengungkapkan pentingnya pengawasan yang kuat untuk memperkokoh ketahanan nasional.
ia menegaskan bahwa perlindungan terhadap kesehatan masyarakat dapat meningkatkan produktivitas dan mendorong kemandirian ekonomi, termasuk melalui pendampingan terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). “BPOM memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan nasional.
terutama dalam bidang obat dan pangan, yang merupakan kebutuhan primer setiap warga dan berimplikasi pada ketahanan nasional,” kata Taruna.
BPOM dan Kemhan Perkuat Kemandirian Obat untuk Ketahanan Nasional
Taruna menjelaskan bahwa BPOM berperan dalam mendukung beberapa poin penting dalam Asta Cita, terutama poin kedua, ketiga, keempat, dan ketujuh
Hal ini bertujuan melindungi masyarakat dari ancaman kesehatan yang dapat memengaruhi stabilitas sosial dan ekonomi. Menurut Taruna, saat ini Indonesia masih sangat bergantung pada impor bahan obat, yakni hingga 90 persen dari negara seperti China, Jerman, India, dan Amerika Serikat
Oleh karena itu, ia menegaskan perlunya langkah konkret untuk memproduksi bahan obat di dalam negeri. “Kita tidak boleh lagi bergantung pada negara lain. Jadi, perlu dipikirkan bahan obat dibuat di dalam negeri sendiri,” ujarnya. BPOM dan Kemhan juga sepakat untuk mendorong pengembangan pengobatan tradisional di Indonesia
Saat ini, pengobatan herbal menjadi salah satu perhatian utama kedua lembaga tersebut. Taruna mencatat bahwa ada sekitar 17.200 obat tradisional di Indonesia, namun hanya 97 di antaranya yang telah memenuhi standar
Dalam pertemuan ini, BPOM dan Kemhan juga menjajaki peluang kerja sama untuk produksi dan pengelolaan obat nasional, termasuk pembentukan perusahaan farmasi. Kemhan sendiri memiliki unit farmasi yang dikelola oleh TNI maupun kepolisian