Bopelnews – Gangguan Jantung Fibrilasi Atrium Kini Bisa Ditangani dengan PFA, Apa Itu?
Teknologi pulsed-field ablation (PFA) banyak digunakan di seluruh dunia untuk pengobatan fibrilasi atrium, jenis gangguan irama jantung atau aritmia yang banyak diderita masyarakat Indonesia. Teknologi ini bekerja melalui proses electroporation, yaitu pengiriman gelombang listrik pendek yang membuka pori-pori membran sel sehingga jaringan yang ditargetkan dapat dihancurkan dengan aman tanpa memengaruhi jaringan lainnya.
Pulsed Field Ablation (PFA) adalah sebuah game changer dalam pengobatan fibrilasi atrium. Tidak hanya teknologi ini membawa standar baru dalam efektivitas pengobatan, tetapi juga menempatkan kenyamanan dan keamanan pasien sebagai prioritas utama,” ujar dr. Sunu Budhi Raharjo, Sp.JP(K), PhD, ahli aritmia di Heartology
Menurut Sunu, selain penyakit jantung koroner, gangguan irama jantung atau aritmia menjadi penyumbang penyakit jantung yang signifikan. Adapun jumlah penderita fibrilasi atrium (FA) diperkirakan mencapai tiga juta penduduk dengan prevalensi yang semakin meningkat
Gangguan Jantung Fibrilasi Atrium Kini Bisa Ditangani dengan PFA, Apa Itu?
Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah dan gagal jantung. Penggumpalan darah yang terbentuk dapat mengakibatkan terjadinya stroke,” jelas Sunu. Pasien FA mempunyai risiko 4-5 kali lipat terjadinya stroke dibanding pasien yang bukan FA. Selain itu, denyut serambi jantung yang supercepat dan tidak teratur meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung dan meningkatkan mortalitas pasien FA. Selama ini penanganan fibrilasi atrium meliputi terapi obat-obatan (medikamentosa).
kontrol faktor risiko, dan kateter ablasi.Pasien yang tidak mempan dengan obat-obatan, kata Sunu.
perlu dilakukan tindakan kateter ablasi untuk mencegah memburuknya fungsi pompa jantung atau gagal jantung.
menurunkan risiko stroke dan memperpanjang usia pasien. Kateter ablasi adalah tindakan invasif minimal non-bedah menggunakan kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah di paha dan didorong ke dalam jantung untuk mengidentifikasi dan mematikan sumber aritmianya
Secara umum, kata Sunu, tindakan kateter ablasi dapat dilakukan menggunakan ablasi thermal dan non-thermal. Ablasi thermal dapat menggunakan energi radiofrekuensi, yaitu energi panas untuk menciptakan lesi, atau energi krio (cryo) yang menggunakan energi dingin untuk membekukan jaringan.
Sedangkan teknologi ablasi non-thermal yang saat ini banyak digunakan di seluruh dunia adalah pulsed-field ablation (PFA).