ligasatuindonesia.com – Kursi pelatih Timnas Indonesia yang saat ini ditempati Shin Tae-yong memang sedang panas-panasnya. Dalam tiga pekan terakhir, banyak spekulasi mengenai masa depan Shin Tae-yong, termasuk kabar pria tersebut diusir dari Korea Selatan.
Media Italia Tuttosport menyebut Eric Thohir ingin timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, dan salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menunjuk pelatih baru dari Eropa.
Belakangan, rumor tersebut semakin memanas setelah akun Instagram yang diduga milik anggota Exco PSSI Khairul Anwar mengucapkan terima kasih kepada Shin Tae-yong. Disusul kabar PSSI yang tengah mendekati pelatih asal Belanda.
Jika melihat daftar manajer Belanda tanpa klub, Anda akan menemukan banyak nama menarik, termasuk Louis van Gaal. Namun eks timnas Belanda itu kemungkinan besar akan mendapat kendala karena faktor usia dan kesehatan jika harus melatih Indonesia.
Pip Linder
Usia: 41 tahun
Klub terakhir: Salzburg (2024)
Pep Lijnders dipecat Red Bull Salzburg pada 16 Desember 2024. Ia dinilai gagal meningkatkan performa klub dalam 28 pertandingan yang dimainkan sejak 1 Juli 2024.
Sebagai pelatih kepala, karier Pep Lindersemang memang belum bisa dibilang menonjol. Namun reputasinya cukup baik karena pernah menjadi asisten Jurgen Klopp di Liverpool selama dua periode, yakni 2015-18 dan 2018-2024.
Pep Lijnders tidak memiliki latar belakang sepak bola. Namun, ia sudah aktif di dunia kepelatihan sejak tahun 2003 saat bekerja sebagai pelatih teknis tim muda PSV Eindhoven.
Erik Ten Hag
Usia: 54 tahun
Klub terakhir: Manchester United (2024)
Erik Ten Hag adalah nama baru dan sangat populer. Pria kelahiran Haaksbergen itu dipecat Manchester United pada Oktober 2024, setelah memainkan 128 pertandingan.
Meski berujung pengusiran, Erik ten Hag mampu mempersembahkan dua penghargaan kepada Setan Merah. Dia memenangkan Piala FA dan Piala Liga Inggris.
Sebelum menjadi manajer MU, Erik ten Hag sangat sukses selama bekerja di Ajax Amsterdam dan Utrecht. Hanya saja dia belum memiliki pengalaman menjadi pelatih suatu negara.
Giovanni van Bronckhorst
Usia: 49 tahun
Klub terakhir: Besiktas (2024)
Ada romansa di balik nama Giovanni van Bronckhorst. Sebab sudah lama menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Dia memiliki darah Indonesia dan beberapa penggemar akan senang dengan fakta itu.
Secara teknis, Giovanni van Bronckhorst juga merupakan pelatih yang baik. Banyak kesuksesan yang diraihnya saat bekerja bersama Feyenoord dan Rangers. Ia mampu menghadiahkan dua gelar juara kepada kedua klub tersebut.
Sebagai pemain, Giovanni van Bronckhorst adalah bek kiri yang fantastis. Barcelona telah menyaksikan pelayanannya. Ia masuk dalam skuad peraih gelar Liga Champions musim 2005/2006.
Mark van Bommel
Usia: 47 tahun
Klub terakhir: Royal Antwerpen (2024)
Mark van Bommel berpotensi menjadi pelatih negara di Asia. Sebab, ia punya pengalaman menjadi asisten Bert van Marwijk saat bekerja sebagai pelatih timnas Arab Saudi dan Australia.
Sebagai pelatih kepala, rekor Mark van Bommel juga luar biasa. Mark van Bommel memenangkan Liga Belgia, Piala Belgia, dan Piala Super bersama Royal Antwerp.
Catatan karir Mark van Bommel sebagai pelatih juga sangat bagus. Sang gelandang turut serta dalam gelar juara Liga Spanyol dan Liga Champions yang diraih Barcelona pada musim 2005/2006.
Patrick Kluivert
Usia: 48 tahun
Klub terakhir: Adana Demirspor (2023)
Kluivert melatih Curacao dari 2015 hingga 2016 dan 2021. Ia juga pernah menjadi asisten Louis van Gaal di timnas Belanda pada tahun 2012 hingga 2014. Oleh karena itu, melatih timnas Belanda bukanlah hal baru bagi Kluivert.
Namun, catatan Kluivert sebagai pelatih tidak terlalu impresif. Bersama tim terakhirnya, Adana Demirspor, Kluivert mencatatkan delapan kemenangan, enam kali imbang, dan enam kekalahan dalam 20 pertandingan.
Namun, sebagai pemain, Kluivert adalah seorang legenda. Kluivert sangat tajam di depan gawang lawan. Dia bermain untuk Ajax, Milan, Barcelona dan Newcastle United.
Frank de Boer
Usia: 54 tahun
Klub terakhir: Al Jazira (2023)
Frank de Boer bukan nama asing bagi Presiden PSSI Eric Thohir. Pasalnya saat masih menjadi orang nomor satu di Inter Milan, Eric Thohir menunjuk Frank de Boer sebagai pelatih.
Meski demikian, karier Frank de Boer sebagai pelatih Inter Milan belum sepenuhnya mulus. Ia hanya mampu bertahan dalam 14 pertandingan setelah meraih serangkaian hasil buruk di awal musim 2016/2017.
Padahal, sebelum melatih Inter, Frank de Boer sudah banyak meraih kesuksesan bersama Ajax Amsterdam dengan empat gelar Eredivisie. Frank de Boer berhasil memenangkan 158 dari 263 pertandingan yang dilakoninya bersama Ajax Amsterdam.
Philip Coco
Usia: 54 tahun
Klub terakhir: Vitesse (2023)
Philip Cocu juga merupakan nama besar di Belanda. Sebagai pemain, menurut catatan Transfermarkt, ia mencatatkan 100 caps untuk Belanda. Coco juga pernah bermain untuk Barcelona dan memiliki rekor bagus.
Sebagai pelatih, Philipp Cocu meraih kesuksesan besar bersama PSV Eindhoven. Tiga gelar Liga Belanda berhasil diraihnya, pada musim 2014/2015, 2015/2016, dan 2017/2018.
Selain PSV Eindhoven, Cocu pernah menjadi asisten timnas Belanda pada masa kepelatihan Bert van Marwijk dan Marco van Basten.
7 Pelatih Asal Belanda Berstatus Tanpa Klub: Berpeluang Gantikan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia