Bopelnews – Mampir ke Jalan Dhoho, Sentra Kuliner Kota Kediri
Sepanjang Jalan Dhoho, Kota Kediri, Jawa Timur saat malam tiba merupakan sentra kuliner yang terkenal. Bahkan kerap disebut sebagai Malioboro-nya Kediri. Makanan mayoritas adalah nasi pecel dan nasi tumpang dengan segala lauk pendukungnya mulai dari tempe hingga ampela ati. Namun, tak sedikit pula yang menjajakan nasi goreng. Para pedagang menjajakan dagangannya dengan membeber tikar di emperan-emperan toko. Ada pun toko tutup sekitar pukul 21.00 WIB. Pedagang kaki lima itu bisa beroperasi hingga dini hari. Sehingga keberadaan mereka seakan menjaga deru nafas ekonomi yang berlangsung selama 24 jam nonstop di jalur yang termasuk pusat ekonomi Kota Kediri itu.
Sasaran konsumen mereka adalah para pekerja toko yang lapar atau sekadar melepas beban usai seharian bekerja. Selain itu tentu juga masyarakat umum maupun pelancong yang singgah di Kediri.
Mampir ke Jalan Dhoho, Sentra Kuliner Kota Kediri
Suasananya memang enak. Makan malam sekaligus menikmati malam,” ujar Yuntoro, salah satu pengunjung, Minggu (5/1/2025) malam. Apalagi harga-harga makanannya juga terjangkau. Bahkan harga-harga itu sudah terpampang pada spanduk yang ada di masing-masing pedagang. Untuk nasi pecel maupun tumpang per porsi dibanderol Rp 8.000, lauk tahu/tempe Rp 1.000, paru-babat-ayam goreng Rp 7.000, kopi Rp 5.000, serta es teh Rp 4.000. Silih bergantinya para pengamen maupun badut penghibur, menambah meriahnya suasana jalan yang membujur sepanjang sekitar satu kilometer itu
Hanya saja, kata Yuntoro, ada fasilitas yang kurang lengkap. Misalnya keterjangkauan toilet. Keberadaan toilet penting, mengingat para pengunjung di sana tidak hanya sekadar makan, tetapi juga menikmati malam. Jika fasilitas toilet itu ada, menurut dia, akan menambah kenyamanan dan pengunjung akan semakin betah berlama-lama sambil menikmati kuliner yang ada
Soal kurang memadainya fasilitas itu, sejumlah pedagang juga mengamininya. Sehingga mereka juga berharap Pemerintah bisa memfasilitasinya. Dengan fasilitas yang memadai itu, mereka berharap bisa turut mendongkrak tingkat kunjungan di sentra kuliner Jalan Dhoho. Apalagi kondisi kini mulai berubah. Suasananya tak seramai seperti dulu lagi. Tak sedikit pedagang yang mengaku mulai merasakan penurunan pengunjung