BopelNews – Format Baru Liga Champions 2024/2025: Revolusi dalam Kompetisi Eropa
Pada musim 2024/2025, UEFA resmi menerapkan format baru untuk Liga Champions, menggantikan fase grup tradisional dengan sistem liga tunggal. Perubahan ini meningkatkan jumlah peserta dari 32 menjadi 36 tim, yang semuanya ditempatkan dalam satu klasemen besar. Setiap tim akan memainkan delapan pertandingan melawan lawan yang berbeda, baik kandang maupun tandang. Delapan tim teratas akan langsung lolos ke babak 16 besar,
sementara peringkat 9 hingga 24 akan berkompetisi dalam play-off untuk memperebutkan sisa tempat di fase gugur. Format ini dirancang untuk meningkatkan jumlah pertandingan dan, pada akhirnya, pendapatan dari hak siar televisi.
Liverpool Mencatat Sejarah dengan Kemenangan Sempurna
Liverpool menjadi sorotan utama dalam fase liga musim ini dengan meraih kemenangan sempurna dalam lima pertandingan pertama mereka. Salah satu kemenangan paling menonjol adalah saat mereka mengalahkan Real Madrid 2-0 di Anfield, mengakhiri kutukan 15 tahun tanpa kemenangan melawan raksasa Spanyol tersebut. Gol dicetak oleh Alexis Mac Allister dan Cody Gakpo,
sementara kedua tim mengalami kegagalan penalti melalui Kylian Mbappe dan Mohamed Salah. Dengan hasil ini, Liverpool memimpin klasemen dengan 15 poin, memastikan posisi mereka di puncak dan lolos langsung ke babak 16 besar.
Malam Paling Kacau dalam Sejarah Liga Champions
Penerapan format baru ini mencapai puncaknya dengan 18 pertandingan yang berlangsung secara simultan, menciptakan malam yang paling kacau dalam sejarah Liga Champions. Klub-klub besar seperti Liverpool, Barcelona, Arsenal, dan Inter Milan berhasil mengamankan posisi teratas, sementara Manchester City,
yang berada di peringkat ke-25, harus menghadapi tekanan besar untuk memenangkan pertandingan melawan Club Brugge demi melanjutkan langkah mereka. Paris Saint-Germain, yang sempat kesulitan di awal kompetisi, berhasil bangkit dan memastikan kelolosan mereka dengan hasil positif melawan Stuttgart. Format baru ini, meskipun awalnya mendapat skeptisisme, berhasil menarik minat penggemar dengan menawarkan dinamika dan ketidakpastian yang tinggi.
Potensi Tujuh Wakil Inggris di Liga Champions Musim Depan
Perubahan aturan UEFA membuka peluang bagi Premier League untuk mengirimkan hingga tujuh wakil ke Liga Champions musim depan. Jika Manchester City atau Aston Villa memenangkan Liga Champions namun finis di luar lima besar liga domestik, dan Tottenham Hotspur atau Manchester United memenangkan Liga Europa,
maka Inggris dapat memiliki tujuh tim di kompetisi elit Eropa tersebut. Hal ini dimungkinkan karena performa kuat klub-klub Inggris di kompetisi UEFA, yang menempatkan mereka di peringkat atas koefisien UEFA, serta penghapusan batas maksimal lima klub per asosiasi. Selain itu, Chelsea berpeluang mengamankan tempat di Liga Europa dengan memenangkan Liga Konferensi Eropa. Perkembangan ini menandai era baru bagi sepak bola Inggris di kancah Eropa.
Guardiola dan Tekanan di Liga Champions
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menghadapi tekanan besar menjelang pertandingan krusial melawan Club Brugge. City, yang berada di peringkat ke-25,
wajib meraih kemenangan untuk memastikan tempat di babak play-off dan menjaga asa mereka di Liga Champions musim ini. Guardiola menanggapi pertanyaan media terkait implikasi finansial dan olahraga jika gagal melaju, dengan mengingatkan bahwa sejak mengambil alih pada 2016, ia selalu berhasil membawa timnya lolos dari fase grup. Meskipun menghadapi situasi sulit, Guardiola tetap optimis dan meminta media untuk menilai setelah pertandingan berlangsung.