![WP BOPEL 2 (17)](https://bopelnews.com/wp-content/uploads/2025/02/WP-BOPEL-2-17-1-1024x576.png)
bopelnews – 4 Urusan Keuangan yang Mungkin Dihadapi Usai Nikah
Menikah tak cuma soal hidup serumah dengan orang yang dulu kita sebut pacar. Menikah berarti juga berpindah level secara ekonomi, karena kebutuhan pada fase ini berbeda dibandingkan ketika masing-masing masih hidup sendiri atau tinggal dengan orangtua. Darinya, sepasang pengantin biasanya akan menggunakan uang itu untuk berbagai hal. Terkait kondisi di atas, ada sejumlah hal terkait keuangan yang mungkin dihadapi, seperti di bawah ini
- Utang
Utang seusai pesta adalah sesuatu yang bersifat kontradiktif. Ibaratnya, manis di awal, tetapi pahit setelahnya. Oleh karena itu, jika pernikahan masih dalam tahap rencana, buanglah jauh-jauh ide untuk mengadakan pesta pernikahan yang menghamburkan uang, apalagi jika tidak punya pegangan apa-apa secara ekonomi usai seremoni sakral tersebut. “Dari kebanyakan pasangan yang saya lihat, kesalahan nomor satu adalah menghabiskan banyak uang untuk pernikahan,” kata Ann-Margaret Carrozza, ahli hukum bidang finansial, dalam artikel “10 Ways to Prevent Money from Ruining your Marriage
Usai menikah, pasangan akan bertanggung jawab sepenuhnya saat menjalani kehidupan mereka, termasuk untuk urusan ekonomi. Dalam menjalani pernikahan pun, akan ada banyak hal penting yang dibeli bahkan dengan dicicil, seperti rumah dan kebutuhan transportasi. “Hiduplah tanpa utang. Bayarlah rutin semua tagihan (jika memiliki) kartu kredit, dan jadikan itu aturan yang tidak boleh dilanggar di rumah,” ujar Kerry Hannon, kontributor Forbes.com dalam artikel “Money and Marriage, 6 Tips for Success
4 Urusan Keuangan yang Mungkin Dihadapi Usai Nikah
- Beli Rumah
Rumah adalah kebutuhan primer manusia, khususnya bagi mereka yang memulai kehidupan baru dalam ikatan pernikahan. Sayangnya, meski bisa dicicil hingga masa 15 tahun, harga rumah terus naik dan bikin garuk-garuk kepala.
Tahun ini, harga yang ditawarkan oleh pengembang mulai Rp 350 juta untuk hunian di kawasan penyangga Jakarta, seperti Bogor, Tangerang, dan Bekasi, berdasarkan riset KompasProperti.
- Urusan transportasi
Karena rumah dengan harga terjangkau umumnya berada di luar Jakarta, maka PR selanjutnya adalah urusan transportasi. Jika perumahan terlalu jauh untuk mengandalkan transportasi publik dan sulit mencari taksi atau ojek online, maka pilihannya adalah mobil pribadi. Aneka mobil bisa jadi pilihan. Namun, model low cost green car (LCGC) atau umumnya disebut “mobil murah” adalah mobil baru dengan harga terjangkau. Mobil baru berarti tidak keluar biaya perawatan karena semuanya masih dalam kondisi segar, dan sejumlah merek, seperti Daihatsu, memberikan fasilitas perawatan gratis selama beberapa waktu
Tinggal pilih modelnya, misalnya yang sporty karena punya aerokit, seperti New Daihatsu Ayla. Harganya di garis Rp 118 jutaan dan sudah pakai transmisi otomatis untuk menembus kemacetan akses padat pinggir kota.
- Biaya jalan-jalan
Berurusan dengan pengaturan keuangan dalam pernikahan bukan tidak mungkin menyisakan stres. Pengeluaran sehari-hari mungkin sudah ketat karena mau cicil rumah dan juga cicil mobil supaya gampang ke mana-mana. Urusan uang pun rentan memicu adu argumen dan ketegangan, seperti dituturkan lewat laman Businessinsider dalam artikel “Money Tips for a Successful Marriage
Namun, pasangan yang sukses dalam pernikahan tidak akan membiarkan masalah uang merusak hubungan mereka. “Jika Anda bisa menemukan jalan untuk mengingat kembali mengapa Anda dan pasangan bisa menyatu dalam pernikahan, maka hal itu akan membuat segala adu argumen menjadi tidak penting,” ujar Pamela Capalad, perencana keuangan bersertifikat, kepada Businessinsider