bopelnews – Apakah Asam Lambung Bisa Menyebabkan Diare? Ini Penjelasannya
Apakah Asam Lambung Bisa Menyebabkan Diare? Ini Penjelasannya , Asam lambung dan diare merupakan dua masalah yang terjadi pada organ dan saluran pencernaan. Keduanya bisa terjadi jika pasien mengalami stimulasi dan faktor risikonya.
Asam lambung disebut dengan gastroesophageal reflux disease (GERD), yakni kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Salah satu gejalanya adalah nyeri ulu hati (heartburn).
Sementara diare adalah kondisi ketika buang air besar menjadi encer dan bisa mengeluarkan banyak cairan tubuh. Pasien yang mengalami diare mungkin juga mengalami sindrom iritasi usus besar (IBS).
Apakah asam lambung bisa menyebabkan diare? Simak artikel ini untuk mengetahui hubungan antara keduanya, seperti dilansir dari Medical News Today.
Apakah Asam Lambung Bisa Menyebabkan Diare?
Ada kemungkinan gangguan asam lambung bisa menyebabkan diare berdasarkan studi tahun 2019. Hal ini bisa terjadi jika pasien tersebut mengonsumsi obat penghambat pompa proton atau proton pump inhibitors (PPI) untuk mengontrol asam lambung dan nyeri ulu hati.
PPI mengubah jumlah produksi asam lambung, sehingga membantu mengatasi nyeri ulu hati. Namun, keasaman lambung yang berubah dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri usus halus.
Bakteri usus halus inilah yang meningkatkan gejala-gejala IBS, termasuk diare. Riset lain menyebutkan, pasien IBS memiliki kemungkinan 4 kali lebih besar untuk menderita asam lambung.
Namun secara umum, asam lambung dan diare adalah kondisi yang berbeda. Gangguan asam lambung merupakan gangguan saluran pencernaan atas, sedangkan IBS terjadi pada saluran pencernaan bawah.
Gejalanya bisa terjadi secara terpisah dengan penyebab yang berbeda. Namun demikian, bisa jadi gejala-gejala dari kedua penyakit itu saling tumpang tindih dalam satu waktu.
Gejala Asam Lambung dan Diare
Gejala asam lambung antara lain rasa nyeri seperti rasa sakit atau terbakar di dada. Beberapa orang juga merasakan rasa asam atau pahit di bagian belakang tenggorokan. Sering kali refluks terjadi dalam kondisi wajar, namun jika terlalu banyak refluks maka akan menyebabkan masalah.
Sementara gejala diare adalah kondisi ketika tinja yang keluar saat buang air besar sangat encer atau berair. Mereka juga mungkin mengalami kram dan sakit perut. Ini bisa terjadi berkali-kali dalam sehari.
Penyebab Asam Lambung dan Diare
Penyebab asam lambung naik antara lain karena waktu makan besar yang terlalu dekat dengan waktu tidur, posisi tidur kurang pas, atau konsumsi makanan dan minuman pemicu asam lambung.
Sementara diare memiliki beberapa penyebab potensial, antara lain bakteri yang masuk ke dalam tubuh, makanan tidak higienis, atau penyakit akut tertentu. Diare juga bisa bersifat kronis dengan penyebab seperti penyakit radang usus (IBD), intoleransi atau alergi terhadap makanan, efek samping pengobatan, dan IBS.
Penanganan Asam Lambung dan Diare
Asam lambung dan diare bisa ditangani dengan beberapa cara tergantung pada frekuensi dan tingkat keparahan gejalanya. Jika seseorang mengalami gejala lebih sering, maka bisa melakukan hal berikut ini:
- Perubahan pola makan.
- Manajemen stres.
- Mengonsumsi obat-obatan asam lambung, seperti antasida, sukralfat, agonis reseptor histamin-2, dan PPI.
Untuk mencegah diare dan asam lambung naik, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Mengatur jadwal makan secara teratur.
- Menambah frekuensi makan lebih sering tetapi dengan porsi kecil.
- Makan perlahan dan mengunyah makanan dengan baik.
- Membatasi kafein dari kopi, teh, minuman berenergi, dan cokelat.
- Menghindari atau membatasi makanan pedas.
- Menghindari atau membatasi makanan berlemak tinggi.
- Mengelola stres.
- Gunakan pakaian yang tidak ketat.
- Ketika berbaring, posisikan kepala lebih ditinggikan.
Jika kondisi tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Penanganan secepatnya memungkinkan pasien asam lambung serta diare segera sehat dan pulih.