bopelnews – 15 Ciri-ciri Jerawat Haid yang Perlu Diketahui
Jerawat merupakan masalah kulit yang umum dialami banyak orang, terutama wanita. Salah satu jenis jerawat yang umum terjadi pada wanita adalah jerawat menstruasi atau jerawat hormonal. Jerawat ini biasanya muncul beberapa hari sebelum menstruasi dan mungkin berlangsung hingga beberapa hari setelah menstruasi berakhir. Memahami ciri-ciri jerawat menstruasi dapat membantu Anda mengenalinya dan mengobatinya dengan tepat.
Memahami jerawat menstruasi
Jerawat menstruasi, disebut juga jerawat hormonal atau jerawat menstruasi, merupakan jenis jerawat yang sering muncul selama siklus menstruasi wanita. Jerawat ini umumnya terjadi akibat fluktuasi hormonal yang terjadi selama siklus menstruasi, terutama akibat peningkatan kadar hormon androgen.
menstruasi biasanya terjadi sekitar 7 hingga 10 hari sebelum menstruasi dimulai. Lokalisasinya biasanya terkonsentrasi di dagu, rahang dan sekitar mulut. Berbeda dengan jerawat biasa, jerawat menstruasi seringkali lebih dalam, lebih nyeri, dan lebih sulit dihilangkan.
Penting untuk dipahami bahwa jerawat haid bukan hanya masalah kosmetik. Kemunculannya mungkin merupakan indikasi adanya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Oleh karena itu, memahami ciri-ciri jerawat haid dan penyebabnya dapat membantu Anda mengelola kondisi ini dengan lebih baik.
Penyebab jerawat haid
Jerawat menstruasi terjadi karena beberapa faktor yang saling berkaitan. Berikut ini adalah penyebab utama jerawat haid:
- Fluktuasi hormonal
Penyebab utama jerawat haid adalah fluktuasi hormonal yang terjadi selama siklus haid. Menjelang menstruasi, kadar hormon progesteron menurun sedangkan kadar hormon androgen (hormon pria) meningkat. Peningkatan androgen ini merangsang produksi sebum (minyak) berlebih di kulit. - Peningkatan produksi sebum
Sebum berlebih dapat menyumbat pori-pori kulit, menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Ketika bakteri ini berkembang biak, terjadi peradangan, yang menyebabkan berkembangnya jerawat. - Perubahan kepadatan kulit
Perubahan kepadatan kulit terjadi selama siklus menstruasi. Kulit cenderung menjadi lebih tebal sehingga dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan timbul jerawat. - Peningkatan sensitivitas kulit
Fluktuasi hormonal juga dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap iritasi dan peradangan. Hal ini membuat kulit lebih rentan terhadap munculnya jerawat. - Faktor genetik
Beberapa wanita mungkin memiliki kecenderungan genetik yang membuat mereka lebih rentan berjerawat saat menstruasi. Jika ibu atau saudara perempuan Anda menderita jerawat menstruasi, kemungkinan besar Anda juga akan mengalaminya. - Stres
Stres dapat memperburuk jerawat menstruasi. Saat stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol yang dapat meningkatkan produksi sebum dan memicu peradangan. - Pola Makan
Mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak jenuh dapat memperburuk jerawat haid. Makanan tersebut dapat meningkatkan produksi sebum dan memicu peradangan pada tubuh.
15 Ciri-ciri Jerawat Menstruasi
Mengenali ciri-ciri jerawat menstruasi dapat membantu Anda membedakannya dengan jenis jerawat lainnya. Berikut 15 tanda jerawat menstruasi yang perlu Anda ketahui:
- Lokasi tertentu
Jerawat menstruasi sering kali muncul di area tertentu di wajah, terutama di area dagu, rahang, dan mulut. Daerah ini disebut “zona hormon” karena banyak reseptor hormon berada di sana. Jerawat yang muncul di area ini seringkali menjadi indikasi adanya ketidakseimbangan hormon. - Muncul secara rutin
Salah satu ciri jerawat haid adalah timbul secara berkala tergantung siklus haid. Anda mungkin akan menyadari bahwa jerawat muncul sekitar 7 hingga 10 hari sebelum menstruasi Anda dimulai. Jerawat ini biasanya berlangsung selama beberapa hari setelah menstruasi berakhir. - Ukuran lebih besar
Dibandingkan jerawat biasa, jerawat menstruasi cenderung berukuran lebih besar. Jerawat ini seringkali berbentuk benjolan besar yang terasa keras. Ukuran yang besar ini disebabkan oleh meningkatnya peradangan akibat fluktuasi hormonal. - Lebih banyak rasa sakit
Jerawat menstruasi biasanya lebih menyakitkan dibandingkan jerawat biasa. Rasa sakit ini disebabkan oleh peradangan yang lebih dalam pada lapisan kulit. Anda mungkin merasakan sakit bahkan tanpa menyentuh jerawatnya. - Sulit dijangkau
Berbeda dengan jerawat biasa yang cenderung memuncak dan cepat pecah, jerawat menstruasi seringkali sulit memuncak. Jerawat ini cenderung terletak di bawah permukaan kulit dan membentuk benjolan keras yang tidak memiliki titik putih di tengahnya. - Warna kemerahan
Jerawat menstruasi seringkali memiliki warna kemerahan yang lebih pekat dibandingkan jerawat biasa. Warna merah ini menandakan tingkat peradangan yang lebih tinggi di area tersebut. - Tampil berkelompok
Tidak jarang jerawat menstruasi lebih sering terjadi. Anda mungkin melihat beberapa jerawat muncul berdekatan di area yang sama, seperti di sepanjang garis rahang atau di sekitar dagu. - Penyembuhan membutuhkan waktu lebih lama
Jerawat menstruasi cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh dibandingkan jerawat biasa. Hal ini disebabkan oleh peradangan yang lebih dalam dan pengaruh hormonal yang terus-menerus. Jerawat ini bisa bertahan selama beberapa minggu sebelum akhirnya hilang.
lainnya :
- Meninggalkan bekas
Karena ukurannya yang lebih besar dan peradangannya lebih dalam, jerawat menstruasi berisiko lebih tinggi meninggalkan bekas. Bintik-bintik ini bisa berupa bintik hitam atau kemerahan yang membutuhkan waktu lama untuk memudar. - Disertai gejala PMS lainnya
Jerawat menstruasi sering kali muncul bersamaan dengan gejala PMS (sindrom pramenstruasi) lainnya seperti kembung, nyeri payudara, atau perubahan suasana hati. Sebab, jerawat menstruasi dan gejala PMS dipicu oleh perubahan hormonal menjelang menstruasi. - Kulit terasa berminyak
Saat jerawat menstruasi, Anda mungkin merasa kulit wajah Anda menjadi lebih berminyak dari biasanya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan produksi sebum akibat perubahan hormonal. - Peningkatan sensitivitas kulit
Dengan jerawat menstruasi, kulit Anda mungkin menjadi lebih sensitif. Produk perawatan kulit yang biasanya tidak menimbulkan masalah bisa tiba-tiba menimbulkan jerawat atau memperparahnya. - Pori-pori terlihat lebih besar
Produksi sebum yang meningkat dapat menyebabkan pori-pori kulit tampak lebih besar, terutama di area yang rentan berjerawat saat menstruasi, seperti dagu dan hidung. - Kulit terasa gatal
Beberapa wanita melaporkan bahwa area sekitar jerawat menstruasi menjadi gatal. Gatal ini bisa disebabkan oleh peradangan dan peningkatan sensitivitas kulit. - Jerawat muncul di bagian tubuh lain
Meski lebih jarang terjadi, jerawat menstruasi juga bisa muncul di bagian tubuh lain seperti punggung, dada, atau bahkan paha. Jerawat di area ini biasanya memiliki ciri-ciri yang sama dengan jerawat menstruasi di wajah.
15 Ciri-ciri Jerawat Haid yang Perlu Diketahui