Bopelnews – My Time at Portia Review Tak Sempurna
Sebuah impresi yang sempat kami ukir di satu judul artikel yang memberitakan mengenai mentasnya game My Time at Portia dari masa Early Access. Melihat bahwa keberadaan game ini seakan ingin mengingatkan kita kembali dengan pesona game yang sempat begitu melegenda di zaman kebesaran konsol PS1 silam
apakah My nyatanya memang pantas untuk disebut sebagai suatu harapan baru bagi para pecinta Harvest Moon di seluruh dunia, mengingat masih ada Stardew Valley yang masih tetap solid dan konsisten dalam memberi suatu aroma nostalgia meski
Perkenalan
merupakan suatu pertanyaan yang cukup “tricky” untuk ditanggapi. Meski di satu sisi My punya suatu tampak visual yang memang benar-benar potensial untuk disebut sebagai penerus sejati Harvest Moon, game ini secara keseluruhan memiliki fokus
Sebagai game dengan gaya visual kartunis yang tidak terlalu berkiblat ke arah jejepangan (Anime), My Time at Portia merupakan game yang memiliki setting unik di suatu era post apocalyptic fantasi.
Kamu akan berkesempatan melihat banyaknya puing-puing bangunan futuristik di sekitar luar area kota Portia. Sedangkan untuk kota Portia sendiri yang notabenenya akan menjadi lokasi tempat tinggal utamamu
poros utama yang cukup membedakan My Time at Portia dengan Harvest Moon adalah fitur “Crafting” yang benar-benar memegang peranan penting di setiap aspeknya.
Jika di Harvest Moon kamu biasa lebih sibuk mengumpulkan bahan hanya demi bertani dan menanam, maka tema yang disuguhkan dalam My Time at Portia lebih berkaitan mengenai cara membuat atau menciptakan suatu hal yang sangat bermacam-macam lewat petunjuk diagram yang telah tertera.