Bopel.News – Three Houses Persona Suikodendan Karya Seni Jadi Satu
Sebagai orang yang belum pernah sekalipun memainkan seri Fire Emblem, saya melihat Nintendo punya suatu misi yang cukup ambisius dalam memperkenalkan franchise game ini secara luas. Trailer perdana yang mereka tampilkan dari seri Fire Emblem: Three Houses sendiri betul-betul sangat berkesan dan seperti benar-benar dibuat dengan penuh penghayatan. Padahal, Fire Emblem pada dasarnya hanya merupakan sebuah game RPG taktik atau strategi saja.
Awetnya franchise Fire Emblem sebagai game eksklusif Nintendo selama berpuluh-puluh tahun lamanya juga seakan menjadi suatu Indikator yang menarik.
Termasuk pula dengan Seri Fire Emblem: Three Houses yang notabenenya merupakan satu seri terbaru sekaligus juga yang pertama untuk konsol Nintendo Switch (bila seri Fire Emblem Warriors tidak ikut disertakan).
Tidak melulu tentang 3 kubu, bisa lebih dari itu
Fire Emblem Three Houses sendiri pada dasarnya banyak membawa kisah yang cukup dewasa tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan, politik, hingga segala macam bentuk konspirasinya. Terutama mengenai kuatnya kesadaran suatu kelompok dalam mempertahankan agenda hingga mendobrak apapun yang menjadi penghalang untuk mereka.
Sesungguhnya Justru malah lebih dari itu. Sebelum ketiga faksi ini terbentuk, ada satu latar belakang prologue cerita penting pada ribuan tahun yang lalu di daratan luas Fodlan tentang munculnya suatu sejarah peperangan besar yang pada saat itu telah berhasil dituliskan oleh sang pemenang.
banting setir jadi seorang pengajar
Melalui penggambaran setting berikut, kamu akan mendapat suatu jenis peran yang cukup unik di dalam game ini. Dengan nama Blyeth, kamu adalah seorang anak prajurit bayaran yang secara tidak sengaja terdampar dan dianugerahi jabatan sebagai seorang guru atau pengajar di biara Garreg Mach.
Tempat tersebut merupakan sebuah sekolah khusus yang kini menjadi satu dengan sebuah gereja besar yang membawa banyak ajaran dan sejarah tentang apa yang sudah saya bahas dalam paragraf sebelumnya.
Nama Blyeth sendiri sebenarnya bukanlah merupakan nama yang secara paten harus kamu terima. Mirip seperti di dalam sebagian game-game JRPG klasik pada umumny
kamu punya opsi untuk mengganti nama karaktermu. Bahkan karakter protagonis di dalam Fire Emblem: Three Houses ini juga dihadirkan dalam dua versi, yakni laki-laki maupun perempuan.
Fire Emblem Three Houses sendiri pada dasarnya banyak membawa kisah yang cukup dewasa tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan, politik, hingga segala macam bentuk konspirasinya. Terutama mengenai kuatnya kesadaran suatu kelompok dalam mempertahankan agenda hingga mendobrak apapun yang menjadi penghalang untuk mereka.
Karya Seni Jadi Satu