![WP BOPEL 2 (13)](https://bopelnews.com/wp-content/uploads/2025/02/WP-BOPEL-2-13-1024x576.png)
bopelnews – Industri Game Indonesia Masuk Era Keemasan
Indonesia sedang berada di masa keemasan. Banyak developer lokal kini berhasil menciptakan karya yang tak kalah saing dengan produksi internasional. Beragam game baru dirilis, menghadirkan cerita segar dan konsep yang unik, mulai dari kisah epik yang sarat sejarah hingga pengalaman bermain yang inovatif dan seru.
Game-game yang dirilis juga menawarkan genre yang beragam, seperti horor, strategi real-time, hingga simulasi kehidupan, yang semuanya dikemas dengan gaya khas Indonesia. Keunikan ini tak hanya membuat game-game tersebut menarik bagi pemain lokal, tetapi juga berpotensi untuk menarik perhatian gamer internasional.
Kini, para gamer Indonesia memiliki kesempatan besar untuk mendukung karya anak bangsa dengan cara yang sederhana namun sangat berarti. Salah satu langkah kecil namun berdampak besar adalah mencoba demo game yang tersedia dan menambahkannya ke wishlist di platform seperti Steam
Bagi developer, wishlist menjadi hal penting untuk mendapatkan perhatian lebih di pasar internasional. Hal ini juga berdampak pada kepercayaan publisher dan investor, yang memungkinkan game terus berkembang hingga rilis penuh. Semakin banyak wishlist, semakin besar peluang game tersebut mendapatkan sorotan di pasar internasional. Dukungan kecil ini bisa menjadi langkah besar untuk memajukan industri game tanah air.
Industri Game Indonesia Masuk Era Keemasan
Daftar game baru yang bisa dicoba dan di-wishlist pun sangat beragam. Beberapa di antaranya adalah Fall of Bali yang mengangkat sejarah Bali, Whisper Mountain Outbreak dengan tema horor bertahan hidup, hingga Kriegsfront Tactic s yang menawarkan strategi perang unik. Game lain seperti Dongker Beats, The Chef’s Shift, dan Bamboo Warrior juga hadir dengan gaya permainan yang menarik dan khas.
Tidak hanya itu, game seperti Qisah Tomang: Cycle Ends dan Karuma and the Falling Moon membawa elemen budaya lokal yang kental, memperkenalkan nilai-nilai Indonesia ke kancah global. Dari Android hingga Nintendo Switch, berbagai platform telah menyediakan ruang bagi kreativitas developer lokal untuk berkembang.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) turut mendorong masyarakat untuk mendukung langkah besar ini. Dengan mencoba dan menambahkan game ke wishlist, para gamer membantu membangun pengakuan internasional untuk talenta lokal. Setiap wishlist yang ditambahkan adalah bentuk dukungan nyata bagi para kreator Indonesia
Pekerja Muda Genjot Industri Video Game di Afrika Selatan
Devlyn van der Walt, saat masih kecil, bercita-cita menjadi pengembang game video. Dia mulai dengan membuat game dari kertas dan memasukkannya ke dalam buku.
Kota tempat tinggalnya, Middelburg, di Afrika Selatan, tidak terkenal dengan industri game, sehingga dia terus belajar dan berlatih hingga akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaan game 24 Bit Games di Johannesburg.
Devlyn menikmati pekerjaan yang menantang dan menjadi bagian dari industri game Afrika Selatan yang kecil tetapi berkembang. Nicolina Visentin-EāSilva, manajer studio di 24 Bit Games, mengatakan perusahaan mereka dan industri game lokal sedang tumbuh pesat. Game mereka, seperti “Broforce” dan “Cocoon,” telah dinominasikan untuk penghargaan Bafta