Bopelnews– Makanan Khas Semarang Adalah Kuliner Lezat yang Wajib Di coba
Jelajahi aneka makanan khas Semarang yang lezat dan menggugah selera, dari lumpia hingga bandeng presto. Simak rekomendasi kuliner terbaik kota ini!
Semarang, ibukota Jawa Tengah, tidak hanya terkenal dengan keindahan kotanya yang memadukan nuansa modern dan klasik, tetapi juga dengan aneka kuliner khasnya yang menggugah selera. Kota yang dijuluki sebagai “Venetie van Java” ini menawarkan beragam makanan tradisional yang telah melegenda selama bertahun-tahun.
Dari jajanan ringan hingga hidangan utama, makanan khas Semarang adalah perpaduan unik antara cita rasa Jawa, Tionghoa, dan pengaruh kolonial yang menciptakan kelezatan tak terlupakan. Mari kita jelajahi lebih dalam aneka makanan khas Semarang yang wajib Anda cicipi saat berkunjung ke kota ini:
Lumpia Semarang: Ikon Kuliner yang Mendunia
Ketika membicarakan makanan khas Semarang, lumpia tentu menjadi yang pertama terlintas di benak banyak orang. Lumpia Semarang telah menjadi ikon kuliner yang dikenal hingga ke mancanegara. Hidangan ini merupakan perpaduan sempurna antara kulit tipis yang renyah dengan isian yang gurih dan lezat.
Lumpia Semarang memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari lumpia di daerah lain. Kulit lumpia yang tipis dan renyah dibuat dari tepung terigu berkualitas tinggi, sementara isiannya terdiri dari campuran rebung, udang, ayam cincang, dan telur yang dimasak dengan bumbu-bumbu pilihan. Perpaduan bahan-bahan ini menciptakan cita rasa yang kaya dan kompleks.
Sejarah lumpia di Semarang dapat ditelusuri hingga awal abad ke-20, ketika seorang imigran Tionghoa bernama Tjoa Thay Yoe memperkenalkan makanan ini. Sejak saat itu, lumpia terus berkembang dan beradaptasi dengan selera lokal, hingga akhirnya menjadi makanan khas yang tak terpisahkan dari identitas kuliner Semarang.
Bandeng Presto: Kelezatan Ikan Tanpa Duri
Bandeng presto merupakan salah satu makanan khas Semarang yang telah menjadi favorit banyak orang. Hidangan ini menawarkan pengalaman menikmati ikan bandeng tanpa harus khawatir tersedak duri. Proses memasak dengan teknik presto membuat tulang dan duri ikan bandeng menjadi lunak sehingga bisa dikonsumsi dengan aman.
Sejarah bandeng presto dimulai pada tahun 1977 ketika Hanna Budimulya, seorang ibu rumah tangga di Semarang, bereksperimen dengan memasak ikan bandeng menggunakan panci presto. Hasilnya adalah ikan bandeng yang lembut dengan tulang yang bisa dimakan. Inovasi ini segera menjadi populer dan berkembang menjadi salah satu makanan khas Semarang yang paling dicari.
Wingko Babat: Camilan Manis Gurih Khas Semarang
Wingko babat merupakan salah satu jajanan tradisional yang telah menjadi ikon kuliner Semarang. Kue yang terbuat dari campuran kelapa parut, tepung ketan, dan gula ini menawarkan perpaduan rasa manis dan gurih yang khas. Teksturnya yang kenyal dan sedikit renyah di bagian luar membuat wingko babat menjadi camilan yang sangat digemari oleh berbagai kalangan.
Sejarah wingko babat sebenarnya berawal dari Lamongan, Jawa Timur. Namun, makanan ini kemudian populer di Semarang dan menjadi salah satu makanan khas kota ini. Nama “babat” sendiri merujuk pada kota asal makanan ini, bukan pada bahan pembuatannya seperti yang sering disalahartikan.
Tahu Gimbal: Perpaduan Rasa dan Tekstur yang Unik
Tahu gimbal merupakan salah satu makanan khas Semarang yang menawarkan perpaduan rasa dan tekstur yang unik. Hidangan ini terdiri dari tahu goreng, lontong, sayuran, dan gimbal (sejenis bakwan udang) yang disiram dengan kuah kacang yang gurih. Kombinasi bahan-bahan ini menciptakan harmoni rasa yang memanjakan lidah.
Sejarah tahu gimbal tidak dapat dipisahkan dari perkembangan kuliner jalanan di Semarang. Makanan ini dipercaya muncul sebagai hasil kreativitas pedagang kaki lima yang ingin menyajikan hidangan yang mengenyangkan namun tetap terjangkau. Seiring waktu, tahu gimbal berkembang menjadi salah satu makanan khas yang identik dengan Semarang.
Nasi Ayam Semarang: Hidangan Lengkap dalam Satu Piring
Nasi ayam Semarang merupakan hidangan yang menawarkan kelengkapan rasa dan nutrisi dalam satu piring. Makanan ini terdiri dari nasi putih yang disajikan dengan potongan ayam, sayuran, dan berbagai lauk pendamping seperti sate hati ayam, telur pindang, dan abon. Semua elemen ini kemudian disiram dengan kuah opor yang gurih dan kental.
Sejarah nasi ayam Semarang dapat ditelusuri hingga beberapa dekade lalu, ketika para pedagang mulai mengembangkan hidangan yang bisa memenuhi selera berbagai kalangan. Inspirasi dari masakan Jawa dan pengaruh kuliner Tionghoa berpadu menciptakan nasi ayam yang kini menjadi salah satu makanan khas Semarang yang paling populer.