ligainggris.org – Ruben Amorim Bakal Beri Paul Pogba Kesempatan
Paul Pogba dikabarkan masih mencintai Man Utd dan berpeluang kembali ke klub tersebut saat masa hukuman dopingnya mendekati akhir.
Sahabat dekat Paul Pogba percaya bahwa Ruben Amorim, pelatih baru Man Utd
akan bersedia memberikan kesempatan ketiga bagi pemain asal Prancis itu.
Bacary Sagna, mantan bintang Timnas Prancis dan Arsenal
meyakini bahwa Pogba akan sangat senang memiliki kesempatan untuk kembali bermain di Old Trafford.
Pogba, yang pernah menjadi pemenang Piala Dunia, saat ini menjalani hukuman larangan bermain selama empat tahun karena terbukti menggunakan zat terlarang.
Namun, Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) telah mengurangi masa hukumannya menjadi 18 bulan
Setelah memutuskan bahwa Paul Pogba mengonsumsi zat tersebut tanpa sengaja. Ruben Amorim Bakal Beri
Cinta terhadap Man Utd
Kini, Pogba yang berusia 31 tahun dapat kembali berlatih pada Januari 2025 dan akan memenuhi syarat untuk bermain di klub mana pun mulai Maret 2025.
Sebelumnya, Pogba bergabung kembali dengan Man Utd pada 2016 dengan rekor transfer klub sebesar 90 juta pound. Selama enam musim di Old Trafford, ia membantu klub memenangkan dua trofi.
Sagna, yang mengaku telah berbicara langsung dengan Pogba, mengatakan bahwa gelandang tersebut masih memiliki rasa cinta yang mendalam terhadap Man utd.
Menurutnya, Pogba akan menikmati kesempatan untuk bekerja di bawah Ruben Amorim, pelatih asal Portugal yang memahami kebutuhan pemain.
Kata-Kata Bacary Sagna
Situasinya berbeda hari ini di Manchester United dibandingkan ketika Paul berada di sana sebelumnya. United memiliki pelatih muda, seorang pelatih yang juga pernah menjadi pemain, dan memahami kondisi yang ada,” kata Sagna mengatakan kepada Mega Dice.
Dia mungkin akan bersedia memiliki pemain seperti Paul dalam sesi latihannya. Amorim pernah menjadi pemain, jadi saya yakin dia akan terbuka untuk melihat Paul kembali ke rumah karena dia mencintai United.”
Saya sudah sering berbicara dengan Paul. Dia mencintai United. Masalah satu-satunya adalah situasi saat dia kembali sebelumnya. Itu adalah periode di mana segalanya tidak berjalan seperti yang seharusnya, tetapi Paul bukan satu-satunya pemain yang kesulitan di United selama masa itue