Bopelnews – Ruang Bawah Tanah Lawang Sewu Kini Dibuka Kembali
Menyambut libur akhir tahun, PT KAI Wisata sebagai pengelola Lawang Sewu membuka kembali area bawah tanah bangunan bersejarah tersebut, di kenal pula dengan nama Kelderverkenning, mulai Selasa, 3 Desember 2024. Hingga Kamis, 5 Desember 2024, pengelola menggratiskan biaya masuk ke lokasi basement tersebut.
Seluruh pengunjung Lawang Sewu – Kelderverkenning wajib di dampingi oleh pemandu selama berada di ruang bawah tanah. Mereka juga wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang disediakan pihak pengelola untuk keselamatan bersama. Pengunjung juga di ingatkan untuk tidak membawa hewan peliharaan, senjata tajam, makanan atau minuman.
Bakal Dikutip Bayaran
Mengutip keterangan dalam unggahan Instagram @wisata.lawangsewu, pengunjung yang akan ikut tur ruang bawah tanah Lawang Sewu di wajibkan untuk mengikuti tiga akun Instagram tertentu. Selanjutnya, mereka bisa langsung datang ke museum dengan jam operasional basement pada pukul 08.00–17.00 WIB.
Wahana tersebut menambah atraksi wisata yang ada di Lawang Sewu. Sebelumnya, pada awal April 2024, Lawang Sewu meluncurkan wahana immersive yang memungkinkan pengunjung bisa menikmati kesempatan belajar sejarah perkeretaapian di Indonesia secara interaktif melalui grafis dan gambar berwarna-warni.
Mengutip informasi akun Instagram @wisata.lawangseru, tiket terusan untuk mengakses wahana imersif terdiri dari Rp20 ribu untuk pengunjung anak-anak, Rp30 ribu untuk pengunjung dewasa, dan Rp40 ribu untuk turis asing. Wahana imersif beroperasi mulai dari pukul 10 pagi hingga pukul 18.00 WIB, tetapi museum secara umum beroperasi pada pukul 08.00–20.00 WIB setiap hari.
Sejarah Singkat Lawang Sewu
Seperti kebanyakan gedung Belanda lainnya, Lawang Sewu memiliki banyak jendela besar. Jendela-jendela ini jika dilihat dari jauh akan terlihat seperti pintu. Berasal dari itulah alasan orang-orang menyebut gedung ini sebagai “Lawang Sewu”.
Dulu bangunan Lawang Sewu di gunakan untuk kantor administrasi Indische Spoorweg Maatscappij (NIS), sebuah perusahaan kereta api swasta asal Belanda. Kantor NIS pertama berada di Stasiun Semarang. Namun karena tempat itu tidak muat lagi menampung pekerja, pemerintah kolonial akhirnya memutuskan membangun gedung baru.