Bopelnews – Pahami Fungsi CDI Pada Motor
Selain dapat meningkatkan performa motor, memahami fungsi CDI motor juga memungkinkan Anda dapat mengetahui titik permasalahan pada motor.
Capacitor Discharge Ignition atau yang disingkat menjadi CDI merupakan komponen yang memiliki peran sangat penting dalam sistem pengapian motor.
Adanya komponen CDI motor yang berada dalam kondisi yang optimal, memungkinkan motor Anda dapat menyala dengan sempurna, tanpa adanya kendala.
Oleh karena itu, sebagai pemilik motor, tentu Anda harus mengetahui fungsi, jenis-jenisnya, dan cara kerja CDI pada motor Anda, guna memastikan sistem pengapian motor bebas dari kerusakan.
Fungsi Komponen CDI pada Motor
CDI merupakan komponen yang cukup penting dalam sistem pengapian sepeda motor.
Pada umumnya, adanya proses pembakaran yang sempurna pada motor bisa terjadi akibat adanya percikan api yang dihasilkan oleh komponen busi motor yang terintegrasi dengan CDI motor.
Adanya arus listrik bertegangan tinggi yang dialirkan akan menciptakan induksi dalam sebuah ignition coil. CDI ini memiliki peran untuk mengatur waktu percikan api dari busi.
Perlu Anda ketahui, bahwa fungsi CDI motor memiliki pengaruh yang cukup besar pada sistem pengapian mesin, sehingga berpengaruh besar terhadap performa yang dihasilkan.
Adanya pengapian yang sempurna, memungkinkan terciptanya proses pembakaran yang optimal, sehingga panas yang dihasilkan akan optimal dan dapat diubah menjadi energi gerak pada motor.
Jenis-Jenis CDI Pada Motor
Terdapat beberapa jenis CDI pada motor yang harus Anda ketahui. Namun, apapun jenis CDI yang terpasang di sistem pengapian motor Anda, akan berpengaruh langsung pada gerak atau laju motor.
Jenis CDI AC
Yang mana komponen spul akan menciptakan arus bolak-balik AC yang akan dimanfaatkan oleh CDI motor.
Sebelum arus listrik tersebut masuk ke dalam kapasitor, maka arus listrik ini akan terlebih dahulu melewati dioda, supaya dapat diubah ke dalam arus satu arah atau DC.
Jenis CDI DC
Sebaliknya, jenis CDI motor DC ini tidak memiliki komponen rectifier, sehingga d
engan menggunakan CDI DC membuat sistem pengapian motor menjadi lebih sederhana.
Berbeda dengan CDI AC, apabila Anda menggunakan CDI DC, arus listrik tidak berasal dari kiprok,
sehingga arus listrik yang dihasilkan menjadi satu arah.
Selain itu, karena arus listriknya satu arah, maka tidak ada komponen dioda yang ada dalam sistem pengapian motornya.
Cara Kerja CDI Pada Motor
Setelah mengetahui apa saja fungsi dan jenis CDI yang ada pada motor, selanjutnya Anda harus memahami seperti apa cara kerja dari komponen ini.
Perlu Anda ketahui, bahwa dalam sistem CDI itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu sederhana dan modern.
Untuk cara kerja sistem CDI motor yang modern, sistem ini memungkinkan CDI motor lebih tahan lama karena tidak adanya komponen platina, melainkan hanya komponen pulse igniter saja.
Yang mana fungsinya, yaitu mengirimkan sinyal ke PWM berdasarkan waktu mesin motor digunakan.
Sedangkan untuk cara kerja CDI motor sederhana, cara kerjanya dengan memanfaatkan platina yang berfungsi untuk mengalirkan arus ke kapasitor.
CDI tidak dapat bekerja sebelum Anda memutar kunci kontak motor ke ON. Saat kunci kontak motor diputar dan mesin motor dipanaskan, maka dimulailah terciptanya arus baterai CDI.
Arus listrik tersebut akan melewati konverter motor, sehingga meningkatkan tegangan baterai hingga 300 volt.
Pada di tahap ini, mesin motor masih belum menyala karena arus listrik masih tertahan di kapasitor.
Namun, apabila mesin motor sudah menyala, maka terdapat sinyal yang akan dikirimkan ke PWM yang berasal dari pick up coil.
Sinyal yang dikirimkan tersebut akan disesuaikan dengan RPM mesin dan setelah itu, sinyal akan diteruskan ke komponen SCR motor untuk membuat arus kapasitor dialihkan ke ignition coil.
Ketika arus listrik mengalir melalui kumparan primer, akan terjadi medan magnet yang kuat.
Medan magnet ini kemudian menginduksi kumparan sekunder, yang menghasilkan tegangan yang jauh lebih tinggi, bahkan bisa mencapai tujuh kali lipat dari tegangan semula.
Pahami Fungsi CDI Pada Motor