Bopelnews – Tren AI yang bakal Populer Tahun 2030-an
Ericsson mensurvei 6.500 pengguna di 13 kota mengenai skenario AI pada 2300-an. Pengguna percaya, empat dari lima konsumen di tahun 2030-an akan menggunakan AI untuk membuat keputusan besar yang mengubah hidup mereka.
Para responden survei ini percaya 80 persen konsumen bisa menggunakan simulasi AI pada 2030-an untuk mengambil keputusan yang mengubah hidup mereka. Misalnya membeli rumah atau saham hingga untuk membuat perubahan gaya hidup berdasarkan simulasi kesehatan.
Menurut Ericsson, pengguna awal juga akan melihat bahwa AI memainkan peran utama dalam pengasuhan anak untuk meningkatkan keterampilan anak-anak.Kecerdasan buatan dalam hal ini akan memainkan peran penting untuk mengamankan pekerjaan yang baik
Hasil penelitian memperlihatkan adanya perbedaan mencolok antara para pengguna awal. Sebagian merasakan kegembiraan, harapan, dan antusiasme besar terhadap AI. Namun, ada juga yang merasa takut dan cemas terhadap AI.
Hampir 95 persen responden percaya, beberapa aspek dari sepuluh tren akan menjadi kenyataan. Head of Ericsson Indonesia Krishna Patil mengatakan, AI makin populer dan manfaatnya makin dirasakan di Indonesia.
“Data dari ConsumerLab menunjukkan AI akan memainkan peran yang lebih besar di masa depan. Kami di Ericsson telah mengadopsi AI di seluruh portofolio produk dan layanan untuk mempermudah perluasan 5G bagi para pelanggan.
Menurut dia, AI begitu penting untuk revolusi jaringan karena kebutuhannya kian berkembang, khususnya di area-area penggunaan layanan baru yang membutuhkan kinerja selalu aktif, keandalan tinggi, latensi rendah, dan keamanan tinggi.
Berikut tren AI di tahun 2030:
Pembeli Buatan
80 persen responden mempercayai bahwa tiap orang akan memiliki asisten pribadi digital untuk memberikan saran atas semua kebutuhan belanja dan menyatakan bahwa ini akan memberikan dampak positif.
Fashion Generatif
Apakah tren fashion akan didikte oleh AI di masa depan atau apakah 100 persen buatan manusia akan menjadi tren baru di tahun 2030?
Rupanya, 6 dari 10 responden di tahun 2030-an manusia akan menjalani operasi plastik mendapatkan standar kecantikan yang dihasilkan oleh AI.
Skenario Makhluk Hidup
Film yang dibuat secara generatif teman kloningan AI – 68 persen memperkirakan kemampuan mengkloning AI untuk menjadi bagian bagian dari cerita mereka.
Kembaran Digital Manusia
AI mengurangi ketidakpastian dengan mensimulasikan segala sesuatu dalam kehidupan sehari-hari, 50 persen orang percaya bahwa orang akan mensimulasikan pernikahan mereka untuk perubahan atau perceraian di masa depan.
Keturunan yang Diprogram
Pengasuhan anak dengan bantuan AI diklaim akan meringankan beban orang tua. Namun, kekhawatiran tentang hilangnya empati manusia begitu besar, pasalnya 74 persen responden berpikir bahwa asisten AI dalam pengasuhan anak akan meningkatkan kemampuan teknis namun mengurangi kecerdasan kreatif dan emosional mereka.
Diperintah oleh AI
Teknologi AI yang digunakan secara publik bisa meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Namun, kemungkinan akan dihadapi oleh teknologi AI yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar.
Sebanyak 72 persen orang percaya, teknologi AI milik perusahaan-perusahaan akan lebih unggul ketimbang teknologi AI yang dipakai secara umum oleh masyarakat.
Karyawan Diberdayakan oleh AI
AI bisa meningkatkan performa kerja, namun juga bisa menghilangkan makna dari pekerjaan itu sendiri. Pasalnya, 67 persen responden meyakini AI akan diperlukan untuk mendapatkan posisi pekerjaan yang baik.
Ketidakteraturan Data
Regulasi atau kebebasan data hingga masa depan konsumen akan bergantung pada siapa yang mengendalikan data. Sebanyak 75 persen meyakini, regulasi baru akan memungkinkan warga untuk tidak ikut serta.
AI Berkembang Tanpa Kendali
AI bisa saling terhubung dapat mulai mengembangkan agenda mereka sendiri, di mana 59 persen berpikir bahwa hidup berdampingan dengan AI di masa depan akan menjadi sulit.
Pemegang Kunci
Akankah pemegang kunci AI yang terhubung melindungi privasi atau meningkatkan ketergantungan di era digital? 7 dari 10 orang orang mengatakan bahwa tidak lagi perlu mengklik tombol, menggesekkan kartu identitas, atau mengingat login karena AI akan menanganinya.
Baca juga : Xiaomi Siap Luncurkan Kacamata Pintar
Tren AI yang bakal Populer Tahun 2030-an