Bopelnews– Setelah Terkena Sifilis, Apa Akibatnya? Ini Ulasannya…
Setelah terkena sifilis, Anda bisa mengalami masalah di berbagai sistem di seluruh tubuh sebagai akibatnya.
Pada tahap apa pun, infeksi sifilis dapat menyerang berbagai sistem di seluruh tubuh sebagai komplikasi penyakit ini.
Sifilis terdiri dari beberapa tahap perkembangan penyakit, yaitu primer, sekunder, dan laten.
Merujuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Penyakit menular seksual ini bisa dicegah dan disembuhkan. Namun jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Pada 2022, diperkirakan 8 juta orang dewasa berusia antara 15-49 tahun telah terkena sifilis.
Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang komplikasi sifilis yang harus diwaspadai.
Apa saja efek samping dan komplikasi sifilis?
Berikut efek samping dan komplikasi sifilis yang bisa terjadi seiring berjalannya waktu, jika penyakit ini tidak diobati dengan benar:
Neurosifilis
Neurosifilis terjadi ketika sifilis menyebar ke sistem saraf pusat. Kondisi ini biasanya terjadi 10 hingga 20 tahun setelah terkena sifilis.
Namun, tidak semua orang yang menderita sifilis akan mengembangkan neurosifilis.
Neurosifilis dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk demensia, meningitis, kejang, halusinasi, dan tabes dorsalis.
Sifilis okular
Sifilis okular terjadi ketika infeksi bakteri penyebab sifilis menyerang mata dan memengaruhi penglihatan.
Gejala sifilis okular bisa termasuk sensitif terhadap cahaya, sakit mata, mata kemerahan, muncul bintik-bintik merah pada pandangan, dan penglihatan kabur.
Otosifilis
Otosifilis terjadi ketika infeksi bakteri penyebab sifilis menyerang sistem vestibular atau pendengaran.
Penyakit ini bisa menyebabkan Anda mengalami gejala, seperti pusing, masalah keseimbangan, vertigo, kehilangan pendengaran, dan tinnitus (suara mendesis, berdenging, berdengung, atau menderu di telinga).
Sifilis kardiovaskular
Setelah terkena sifilis, penderitnya juga berisiko mengalami gangguan pada sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).
Gejala sifilis kardiovaskular meliputi peradangan aorta, penyempitan arteri koroner, aneurisma aorta, dan obstruksi arteri koroner.
Sifilis gummatosa
Selama sifilis stadium akhir (sifilis tersier), pertumbuhan yang mirip dengan tumor dapat terbentuk. Ini disebut gumma dan merupakan jaringan yang bengkak atau mati.
Umumnya, penyakit ini muncul di hati, tetapi juga dapat muncul di kulit, jantung, otak, tulang, testis, dan mata.
Demikianlah macam-macam efek samping dan komplikasi sifilis yang tidak bisa disepelekan.
Deteksi dini dan pengobatan yang memadai pada penderita sifilis akan mencegah penularan dan komplikasi berkembang.
Setelah Terkena Sifilis, Apa Akibatnya? Ini Ulasannya…