bopelnews – Kreator YouTube Kini Bisa Batasi Penggunaan Video untuk Pelatihan AI
YouTube akhirnya mengambil langkah penting bagi pembuat konten. Kini YouTube menawarkan kepada pembuat konten kemampuan untuk menggunakan video mereka untuk melatih model AI pihak ketiga.
Fitur ini muncul di tengah kekhawatiran bahwa konten yang dibuat melalui kerja keras para pembuat konten di YouTube dieksploitasi tanpa kompensasi yang memadai.
Mengutip Android Police, Kamis (19/12/2024), Google sebelumnya menggunakan Gemini AI untuk mengumpulkan video YouTube, namun banyak YouTuber yang khawatir upaya mereka dapat digunakan untuk melatih AI tersebut tanpa izin terlebih dahulu.
Karena itulah YouTube akhirnya memperkenalkan fitur baru bernama Pelatihan Pihak Ketiga di Creator Studio.
Fitur ini memungkinkan pembuat konten untuk memilih apakah videonya dapat digunakan oleh pihak ketiga untuk pelatihan AI atau tidak. Fitur ini juga mencakup pemilik konten yang diidentifikasi berdasarkan Content ID.
Opsi ini tersedia di bagian Pengaturan Studio dan didukung oleh dokumentasi komprehensif untuk memandu pembuat konten.
Namun langkah ini hanya membatasi akses pihak ketiga. YouTube mungkin terus menggunakan video di platformnya untuk melatih AI internal seperti Gemini.
Namun, fitur ini merupakan langkah awal YouTube dalam melindungi hak kreator di ekosistem digital yang semakin kompleks.
YouTube memperbarui tampilan aplikasi dengan bilah bawah transparan, menawarkan pengalaman yang lebih modern
Sekadar informasi, YouTube kembali memperbarui tampilan aplikasinya dengan fitur-fitur baru. Kali ini bar bagian bawah di aplikasi YouTube tampil lebih modern dengan efek transparan layaknya kaca buram yang dirilis untuk pengguna Android dan iOS.
- Apa yang berubah?
Bilah bawah YouTube kini menampilkan efek kaca buram untuk tampilan yang lebih estetis. Ikon pada bar ini juga mengalami sedikit perubahan.
Saat pengguna menggulir layar, item muncul di bawah bilah, seperti: B. Thumbnail video yang tetap terlihat menjadi buram. Menurut 9to5Google, Minggu (15/12/2024), efek ini terlihat lebih realistis saat tema gelap diaktifkan.
Di iPhone, perubahan ini lebih terlihat karena rentang gerak yang lebih luas, sedangkan di Android, efek ini mungkin kurang terlihat saat menggunakan navigasi 3 tombol.
Tujuan pembaruan ini adalah untuk memberikan pengalaman penelusuran yang lebih konsisten dan nyaman kepada pengguna.
Bilah bawah transparan ini akan dirilis secara bertahap, dengan pembaruan terjadi di sisi server. Pengguna Android memerlukan aplikasi versi 19.47, sedangkan pengguna iOS perlu memperbarui ke versi 19.49.
Selain itu, efek blur juga diterapkan pada bagian atas layar untuk pengguna desktop.
- Lebih banyak fitur baru
Pembaruan ini menambahkan sejumlah perubahan lain pada aplikasi YouTube, seperti: B. Desain ulang miniplayer, pengaturan yang lebih jelas di halaman Pengaturan, dan kontrol kecepatan pemutaran baru.
Film pendek YouTube lebih menarik, pengguna bisa membuat background video menggunakan AI
Di sisi lain, YouTube kembali menghadirkan gebrakan baru bagi para YouTuber di bidang shorts. Fitur Dream Screen yang sebelumnya hanya bisa membuat background gambar, kini bisa membuat background video berbasis AI.
Menurut TechCrunch, Minggu (24/11/2024), fitur baru YouTube Shorts ini berkat teknologi Google DeepMind Veo yang mampu membuat klip video 1080p dengan berbagai gaya sinematik. Penanganannya juga mudah.
Yang perlu dilakukan pengguna hanyalah membuka kamera Shorts, memilih ikon layar hijau, lalu klik Dream Screen. Masukkan teks seperti “Candy Landscape” atau “Magical Forest with Stream”, pilih gaya animasi dan klik “Create.”
Kemudian, pengguna Anda akan menemukan beberapa opsi latar belakang video untuk membuat konten lebih keren.
Setelah memilih latar belakang video Shorts, pengguna juga dapat langsung merekam video dengan latar belakang tersebut. Menurut YouTube, fungsi ini sangat cocok untuk menciptakan suasana kreatif.
Selain itu, YouTube berencana menyediakan fitur untuk membuat klip video independen berdurasi enam detik langsung dari Dream Screen di masa mendatang.
Fitur Dream Screen kini tersedia di AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Belum diketahui apakah fitur ini akan tersedia di negara lain, termasuk Indonesia.
Menariknya, fitur Dream Screen bisa jadi salah satu kelebihan YouTube Shorts dibandingkan TikTok. Karena TikTok saat ini hanya dapat membuat latar belakang gambar berbasis AI, penggunaannya dalam video belum dapat dilakukan.
Kreator YouTube Kini Bisa Batasi Penggunaan Video untuk Pelatihan AI