Bopelnews – Gowok Kamasutra karya Hanung
Hanung Bramantyo, sutradara peraih dua Piala Citra, memberikan pengumuman yang membanggakan. Gowok Kamasutra, film terbarunya, terpilih untuk mengikuti Kompetisi Layar Lebar (Big Screen Competition) International Film Festival Rotterdam (IFFR).
Belanda akan menjadi tuan rumah IFFR mulai 30 Januari hingga 9 Februari 2025. Sebanyak 12 film mancanegara akan bersaing dengan Gowok Kamasutra garapan MVP Pictures.
Film-film yang berani mengeksplorasi estetika namun tetap menonjolkan unsur hiburan mendapat pengakuan dengan penghargaan dari Kompetisi Layar Lebar (Big Screen Competition) bergengsi di International Film Festival Rotterdam.
“Ikut serta dalam kompetisi program Big Screen di International Film Festival Rotterdam 2025 merupakan suatu kebanggaan bagi saya sebagai sutradara yang belum pernah mengikuti festival internasional,” tulis Hanung Bramantyo di Twitter.
Tidak Yakin Setengah Waktu
Sang Pencrah, sutradara film tersebut, memberikan komentar tersebut pada Kamis, 19 Desember 2024, saat mengunggah poster Kamasutra Jawa Gowok di akun Instagram yang terverifikasi.
“Saya tidak yakin setengah waktu. Takut kena tipu. Apa mungkin programnya cacat? Iya, Hanung Bramantyo menambahkan, “Saya baru banget ikut festival ini.
Dan Itu Memang Benar
Terima kasih kepada mba @djenarmaesaayu tidak pernah berhenti meyakinkan bahwa film saya akan diterima di Festival Film Eropa yang bergengsi. Dan itu terbukti akurat,” lanjutnya.
Setelah mengakses situs resmi IFFR, ternyata Gowok Kamasutra Jawa ikut serta dalam persaingan film-film mancanegara. Hati Hanung Bramantyo pun terasa penuh.
1955 hingga 1965
Kiisah perempuan dukun seks bagi calon suami yang siap menikah dikisahkan dalam Gowok Kamasutra Jawa berlatar tahun 1955 hingga 1965. Ia mengajarkan para calon suami cara membahagiakan pasangannya di ranjang.
Gowok mendidik kaum lelaki melalui kitab-kitab kuno yang diwariskan para leluhur, seperti Centhini, Nitimani, dan Wulangreh, agar kaum perempuan memperoleh haknya untuk mendapatkan cinta yang utuh, bermakna, dan memuaskan—meski hanya di ranjang. Setelah 1965, karier Gowok pun meredup.
Beberapa aktor ternama Indonesia, seperti Raihaanun, Lola Amaria, Alika Jantinia, Devano Danendra, Reza Rahadian, Djenar Maisa Ayu, Ali Fikry, Donny Damara, Slamet Rahardjo, dan Nayla Purnama, mendukung film Gowok Kamasutra Jawa.