Contoh Akulturasi adalah konsep yang berhubungan dengan perubahan sosial dalam masyarakat. Akulturasi bisa terwujud melalui kontak budaya yang bentuknya bermacam-macam.
Akulturasii merupakan salah satu dari jenis interaksi sosial asosiatif, seperti dikutip dari Modul Pembelajaran Sosiologi SMA Kelas X Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2020).
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan dan kerja sama. Selain akulturasi, jenis interaksi sosial asosiatif lainnya adalah kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.
Pengertian akulturasi
Dikutip dari buku IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah), akulturasi adalah proses pertemuan unsur-unsur dari berbagai kebudayaan yang berbeda yang diikuti dengan percampuran unsur-unsur tersebut.
Selain pengertian di atas, terdapat juga sejumlah pengertian akulturasi dari para ahli. Berikut beberapa di antaranya:
Soerjono Seokanto
Menurut Soerjono Soekanto, akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok masyarakat dengan suatu kebudayaannya dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan asing.
Unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun melebur ke dalam kebudayaan asli, dengan tidak menghilangkan kepribadian kedua unsur kebudayaan tersebut.
Koentjaraningrat
Koentjaraningrat mendefinisikan akulturasi sebagai proses sosial di mana masuknya kebudayaan asing secara perlahan dapat diterima tanpa menghilangkan kebudayaan asli suatu masyarakat.
Redfield, Linton, Herskovits
Redfield, Linton, Herskovits mengemukakan bahwa akulturasi meliputi fenomena yang timbul sebagai hasil, jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus.
Hal tersebut kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang orisinal dari salah satu kelompok atau pada keduanya.
Penyebab Akulturasi
Ada dua faktor penyebab terjadinya akulturasi, yakni faktor internal dan eksternal. Di bawah ini penjelasan faktor-faktor penyebab akulturasi yang dihimpun dari buku Antropologi Budaya.
Faktor Internal
Faktor internal penyebab terjadinya akulturasi adalah yang bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri. Contohnya adalah penduduk yang makin bertambah dan berkurang karena kelahiran, kematian, dan migrasi.
Contoh lainnya adalah penemuan-penemuan baru di berbagai bidang yang memengaruhi kehidupan masyarakat. Adanya proses penyempuranaan (inovasi) yang menambah atau mengenai sesuatu yang ada di masyarakat.
Apabila terjadi konflik di dalam masyarakat, baik antar-individu maupun kelompok, atau terjadinya pemberontakan atau revolusi pada suatu negara maka dapat berakibat akulturasi.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor penyebab terjadinya akulturasi yang bersumber dari luar. Kemudian faktor tersebut memengaruhi dan mengubah tatanan masyarakat.
Misalnya, terjadinya peperangan pada suatu negara, pengaruh kebudayaan asing melalui proses difusi (penyebaran budaya) melalui pariwisata dan perdagangan.
Contoh Akulturasi Budaya
Setelah memahami pengertian dan faktor penyebab akulturasi, berikutnya adalah mengetahui contoh akulturasi budaya. Simak contoh akulturasi budaya di Indonesia berikut ini.
Seni Bangunan
Akulturasi budaya dapat dilihat pada bangunan bersejarah berupa rumah ibadah, istana raja, dan makam hasil akulturasi budaya Hindu-Buddha di Indonesia.
Makam-makam penduduk di suatu daerah yang terletak di tempat-tempat tinggi menunjukkan kesinambungan tradisi, berbentuk punden-punden berundak pada masa Megalitik.
Makam yang berada paling atas adalah yang dianggap paling dihormati, contohnya makam Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah di Gunung Sembung. Di bagian atas kompleks pemakaman Imogiri adalah makam Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Contoh akulturasi seni bangunan lainnya adalah Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara budaya India dan Indonesia, serta Masjid Cheng Ho yang merupakan bentuk akulturasi Islam dan Tionghoa.
Musik Keroncong
Contoh akulturasi lainnya adalah musik Melayu yang bertemu musik Portugis yang dibawa penjajah sehingga menghasilkan jenis musik keroncong.
Wayang
Wayang merupakan wujud akulturasi kebudayaan Jawa yang diambil dari tokoh Semar, Gareng, Petruk, Bagong dengan mengangkat kisah dari kitab Ramayana dan Mahabharata asal India.
Seni Kaligrafi
Seni kaligrafi merupakan bentuk akulturasi kebudayaan Islam dengan kebudayaan Indonesia.
Kuliner
Kuliner seperti bakmi, pangsit, dan bakso termasuk bentuk akulturasi kebudayaan Tionghoa dan Indonesia.
Proses akulturasi bisa berjalan sangat cepat atau lambat, tergantung persepsi masyarakat setempat terhadap budaya asing yang masuk.
Apabila budaya asing masuk melalui proses pemaksaan, maka akulturasi memakan waktu yang relatif lama. Namun jika budaya asing masuk dengan proses damai, akulturasi akan terjadi sangat cepat.
Demikian penjelasan mengenai pengertian, penyebab, dan contoh akulturasi di masyarakat. Semoga bermanfaat.
Pengertian, Penyebab, dan Contoh Akulturasi di Indonesia