bopelnews – Pentingnya Pencegahan TBC bagi Orang dengan HIV
dengan HIV (ODHIV) mempunyai risiko yang sangat tinggi untuk tertular penyakit tuberkulosis (TBC) karena daya tahan tubuhnya menurun sehingga mudah terserang penyakit, termasuk infeksi bakteri Mycobacterium tuberkulosis penyebab TBC.
“TB merupakan penyebab utama kematian ODHIV. Laporan WHO mencatat 25 persen kasus TBC pada ODHIV mengakibatkan kematian, kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Ina Agustina Isturini dalam siaran persnya. melepaskan.
Indonesia masih menghadapi beban TBC tertinggi kedua di dunia. Laporan Tuberkulosis Global WHO menyebutkan pada tahun 2023 diperkirakan terdapat 1.090.000 kasus baru TBC di Indonesia, dengan 25.000 kasus terjadi pada ODHA.
Oleh karena itu, Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) sangat penting bagi ODHA, namun menurut Ina, saat ini ODHA yang menerima TPT baru 6,1 persen.
Pencegahan
Salah satu upaya peningkatan cakupan TPT adalah melalui pendekatan komunikasi, informasi dan edukasi.
“Kekhawatiran terhadap efek samping menjadi salah satu kendala ODHIV dalam mengkonsumsi TPT selain banyaknya obat yang harus diminum,” jelas Ketua Tim Kerja Strategi Komunikasi,
Kurangnya edukasi dan pemahaman menyebabkan keengganan mengkonsumsi TPT. Sebab, terapi pencegahan tuberkulosis harus dilakukan hingga tiga bulan.
Selama ini, individu yang memiliki kontak rumah tangga dengan kasus tuberkulosis harus meminum obat tanpa henti.
Obat dikonsumsi satu sampai tiga kali setiap minggu tergantung jenisnya. Masyarakat yang belum paham cenderung enggan mengonsumsinya. Apalagi mereka tidak merasa sakit.
Penelitian menunjukkan bahwa pemberian TPT dapat menurunkan risiko tuberkulosis sebesar 28-86 persen pada seluruh populasi berisiko, termasuk pasien HIV.
Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya TPT untuk meningkatkan kualitas hidup ODHIV.
“Orang dengan HIV sangat rentan tertular tuberkulosis sehingga sangat membutuhkan Terapi Pencegahan Tuberkulosis untuk melindungi kelompok ini,”
Ia mengatakan USAID telah mengirimkan bantuan TPT ke Indonesia senilai 1,5 juta dolar. Bantuan berupa 145.070 paket kombinasi TPT jangka pendek kini sudah mulai disalurkan ke daerah prioritas.
“Bantuan ini diharapkan dapat mencegah penyakit TBC dan menyelamatkan nyawa,” kata Enilda.
Cara penatalaksanaan yang ada saat ini adalah setiap orang yang mengidap HIV positif juga harus dites TBC, sedangkan pasien TBC dites HIV positif atau tidak.
Pentingnya Pencegahan TBC bagi Orang dengan HIV