ligainggris.org – Manchester United hidup sesuai dengan pepatah lama, yaitu “hanya seekor keledai yang jatuh ke lubang yang sama dua kali”. Dalam kasus Manchester United, celah yang dimaksud adalah kebobolan bola mati atau set-piece.
MU kembali menunjukkan performa kurang optimal pada laga pekan ke-17 Liga Inggris, Jumat (27/12) dini hari WIB. Dalam konfrontasi yang digelar di Molineux Stadium, Setan Merah dikalahkan dua gol tak terbalas ke gawang Wolverhampton.
Tanda-tanda kekalahan United dimulai pada menit ke-47, saat Bruno Fernandes mendapat kartu merah. Setelahnya, Andre Onana mencetak dua gol, lewat aksi Matheus Cunha dan Hwang Hee Chan.
Dari dua gol tersebut, gol Konya patut mendapat perhatian lebih. Pasalnya pemain asal Brasil itu mencetak gol dari posisi bola mati. Dalam hal ini adalah tendangan sudut.
MU terjatuh ke lubang yang sama
Jika keledai hanya dua kali terjatuh ke lubang yang sama, MU lebih parah. MU sudah kebobolan dari situasi bola mati dalam tiga laga berturut-turut. Dalam tiga laga tersebut, MU pun harus menderita kekalahan di tangan lawannya.
Sebelum kalah dari Wolves, United kalah 0-3 dari Bournemouth. Satu dari tiga gol Bournemouth yang dicetak Dean Howesen berasal dari tendangan bebas. Gol ini berawal dari tendangan bebas.
Selepas laga lainnya, United kalah 3-4 dari Tottenham dalam duel Piala Carabao. Satu dari empat gol MU bermula dari situasi sepak pojok. Gol tersebut diciptakan Son Heung-min pada menit ke-88.
Menariknya, gol Son Heung-min dan Kun berasal dari proses yang sama. Mereka membobol gawang MU lewat tendangan sudut langsung. Mereka mencetak gol Olimpiade melawan Setan Merah!
Robin Amorim membela Andre Onana
Padahal, prediksi bola mati sudah menjadi isu MU sejak lama. Saat kalah dari Arsenal pada 5 Desember 2024, Moon kebobolan dua gol lewat sepak pojok. Ini adalah masalah lama yang belum ada solusinya.
Soal cita-cita menjadi Olympian, Ruben Amorim melihat situasi sulit yang harus dihadapi Andre Onana. Pasalnya, banyak pemain Wolves yang berada di sekitar garis gawang dan hal tersebut berdampak pada terbatasnya pergerakan Onana.
“Saat Anda melompat, sentuhan sekecil apa pun, seperti yang terjadi saat melawan Tottenham, sentuhan di lengan, hari ini di punggung, membuat Anda kesulitan menangkap bola. Itu saja,” jelas Amorim.
Hanya Keledai dan Manchester United yang Jatuh di Lubang yang Sama