Bopelnews – Tips Pare Tidak Pahit: Cara Mudah Mengolah Sayuran Sehat dan Lezat
Pare merupakan sayuran yang kaya nutrisi namun sering dihindari karena rasanya yang pahit. Namun, dengan teknik pengolahan yang tepat, pare bisa menjadi sajian lezat dan menyehatkan. Artikel kali ini akan membahas berbagai tips cara mencegah pare menjadi pahit dan cara mengolahnya agar dapat dinikmati seluruh keluarga.
Pengertian dan khasiat pare
Labu pahit (Momordica charantia) merupakan tanaman merambat dalam keluarga Cucurbitaceae. Sayuran ini merupakan tanaman asli Asia tropis dan banyak ditanam di berbagai negara tropis. Pare mempunyai beberapa nama lain seperti pare, pepare atau pare.
Ciri-ciri utama pare adalah:
- Buahnya berbentuk lonjong dengan permukaan bergerigi
- Hijau saat muda, oranye-kuning saat matang
- Rasa pahit yang khas karena kandungan senyawa cucurbitacin
- Biji berwarna coklat ditutupi dengan daging buah berwarna merah
- Daun berbentuk jari dengan 5-7 cekungan
- Bunga kuning
Labu pahit tumbuh dengan bantuan tanaman merambat. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Pare menyukai tanah gembur yang kaya bahan organik dan memiliki drainase yang baik.
Meski rasanya pahit, pare sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai negara Asia. Karena kandungan nutrisi dan berbagai manfaat kesehatannya, pare semakin populer di negara-negara Barat.
Manfaat Kesehatan dari Makan Pare
Meski rasanya pahit, pare punya berbagai manfaat kesehatan yang sayang untuk dilewatkan. Berikut beberapa manfaat pare bagi tubuh:
- Membantu mengontrol kadar gula darah. Labu pahit mengandung senyawa yang bertindak mirip dengan insulin sehingga dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pare efektif melawan diabetes tipe 2.
- Mendukung kesehatan jantung. Kandungan antioksidan, serat, dan mineral pada pare berperan dalam menjaga kesehatan jantung. Labu pahit dapat membantu menurunkan kolesterol jahat dan tekanan darah.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Labu pahit kaya akan vitamin C dan senyawa lain yang mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Konsumsi pare secara teratur dapat membantu tubuh melawan infeksi.
- Mendukung pencernaan yang sehat. Serat dalam pare membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Labu pahit juga memiliki efek detoksifikasi yang baik pada organ pencernaan.
- Memiliki sifat anti kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pare dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, khususnya kanker payudara, prostat, dan usus besar.
- Mendukung penurunan berat badan. Pare rendah kalori namun tinggi serat sehingga cocok dikonsumsi saat diet. Bahan pare juga dapat menunjang metabolisme lemak.
- Menjaga kesehatan kulit. Antioksidan dalam pare melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Pare juga membantu mempercepat penyembuhan luka.
- Mendukung fungsi hati. Labu pahit memiliki efek hepatoprotektif dan melindungi sel-sel hati dari kerusakan. Pare juga mendukung proses detoksifikasi di hati.
- Meningkatkan kesehatan mata. Kandungan vitamin A dan lutein pada pare baik untuk kesehatan mata dan membantu mencegah degenerasi makula.
- Memiliki efek anti inflamasi. Senyawa dalam pare dapat membantu mengurangi peradangan pada tubuh.
Karena manfaatnya yang beragam, pare layak mendapat tempat dalam menu sehat keluarga. Kuncinya adalah mengolah pare dengan benar agar rasanya lebih bisa diterima.
Penyebab Rasa Pahit pada Pare
Rasa pahit yang khas pada pare disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Kandungan Senyawa Cucurbitacin Cucurbitacin merupakan senyawa terpenoid yang memberi rasa pahit pada pare dan beberapa tanaman lain dalam keluarga cucurbit. Senyawa ini berfungsi sebagai pertahanan alami tanaman terhadap hama.
- Adanya alkaloid momordicin Momordicin merupakan alkaloid yang berkontribusi terhadap rasa pahit pada pare. Senyawa ini terutama terdapat pada buah dan daun tanaman pare.
- Tingkat kematangan buah. Pare yang terlalu matang cenderung memiliki rasa yang lebih pahit dibandingkan pare muda. Saat buah matang, konsentrasi zat pahit meningkat.
- Faktor genetik tanaman Beberapa varietas pare secara alami memiliki kandungan zat pahit yang lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya.
- Kondisi Lingkungan Tumbuh Stres lingkungan seperti kekeringan atau serangan hama dapat menyebabkan tanaman pare memproduksi lebih banyak senyawa pahit sebagai mekanisme pertahanannya.
- Kulit dan biji pare umumnya memiliki konsentrasi zat pahit yang lebih tinggi dibandingkan daging buahnya.
- Cara Pengolahan Cara memasak yang tidak tepat dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan rasa pahit pada pare.
Penting untuk memahami penyebab rasa pahit pada pare agar Anda dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menguranginya. Dengan teknik pengolahan yang tepat, rasa pahit pare bisa diminimalisir tanpa kehilangan nutrisinya.
Tips Pare Tidak Pahit: Cara Mudah Mengolah Sayuran Sehat dan Lezat